Demak – RSUD Sultan Fatah Karangawen terus berbenah. Berbagai inovasi dilakukan. Terbaru, rumah sakit ini dilengkapi dengan rekam medis elektronik dan bank darah. Dua inovasi itu kemarin resmi dilaunching Bupati Demak dr Eistianah. Turut hadir, Pj Sekda Eko Pringgolaksito, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kurniawan Arifendi, dan pejabat lainnya.
Plt Direktur RSUD Sultan Fatah, dr Ribekan menyampaikan, kelengkapan rekam medis elektronik dan bank darah ini dalam rangka mempermudah pelayanan kepada pasien. “Bila sebelumnya pasien tercatat secara manual, maka mulai sekarang tercatat secara elektronik dengan data yang terintegrasi,”katanya.
Pencatatan pasien dilakukan mulai pendaftaran hingga farmasi. Juga dilengkapi rekam sidik jari untuk mendaftar. Dengan demikian, data pasien yang terintegrasi itu dapat diketahui secara akurat sesuai e-KTP sehingga pelayanan lebih cepat.
“Saat pemeriksaan, data pasien terekam langsung sesuai dokter yang dituju. Dokter pun bisa melakukan diagnosa secara cepat dan efisien,”katanya.
Terkait dengan rekam medis elektonik ini, dokter juga dapat mencatat resep obat di kolom yang tersedia. Petugas apotek atau apoteker akan langsung merespon dan menerima resep dokter itu. Kemudian, secara efektif, apoteker dapat memberikan obat dengan dosis yang tepat. Pasien pun dapat meminum obat dengan waktu yang tepat pula.
Selain itu, adanya bank darah, RSUD Sultan Fatah berkomitmen memenuhi stok darah untuk pelayanan pasien yang membutuhkan transfusi. Utamanya kebutuhan darah biasa maupun plasma untuk demam berdarah. Untuk plasma convalesen covid-19 belum tersedia.
“Untuk stok darah, kita kerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Demak dan daerah sekitar. Adanya bank darah ini bagian dari pelayanan satu pintu dan sesuai permintaan BPJS. Karena itu, pasien tidak bingung mencari stok darah,”kata Fuad Bachtiar dan Icha Nurhayati dari Humas RSUD.
Bank darah lokasinya berdekatan dengan ruang bedah, ICU dan rawat inap. Jika butuh darah, maka bisa dilayani cepat. Sesuai syarat BPJS, stok darah yang tersedia di bank darah minimal 15 kantong dengan berbagai golongan untuk antisipasi kondisi darurat pasien.
dr Nugroho Aris Kusuma menambahkan, sejak beroperasi tiga tahun terakhir, pasien yang tercatat sudah mencapai 17 ribu pasien. “RSUD Sultan Fatah Karangawen ini punya keunggulan laboratorium PCR Covid-19,”katanya. Adapula layanan kontrol pertama setelah opname yang digratiskan.
Bupati Demak dr Eistianah mengapresiasi berbagai inovasi yang dilakukan RSUD Sultan Fatah. “Rekam medis elektronik misalnya, dapat mengurangi penggunaan kertas dan anggaran. Selain itu, lebih ramah lingkungan. Meski begitu, banyaknya inovasi harus diimbangi dengan pelayanan yang ramah,”ujarnya. (hib/bas)
Sumber: jawapos.com