SRAGEN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soehadi Prijonegoro Sragen kembali menerima penempatan calon tenaga medis dari perguruan tinggi. Kali ini dari Universitas Darussalam (Unida) Gontor. Diharapkan dampak lanjutan dari kerjasama ini berimbas ke peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan perekonomian.
Rektor Unida Hamid Fahmy Zarkasyi menyampaikan Sragen merupakan lokasi kabupaten terdekat yang memiki rumah sakit pendidikan. Sedangkan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang dekat Unida Gontor belum ada rumah sakit pendidikan.
”Alasan geografis dan kualitas, kita menjalin kerjasama,” terangnya saat penandatanganan MoU dengan Pemkab Sragen, kemarin.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan, mahasiswa yang akan melakukan pendidikan di Kabupaten Sragen sudah pasti akan tinggal di Sragen. Berarti akan ada efek lanjutan dengan keberadaan mereka. Keuntungan akan banyak didapatkan Kabupaten Sragen.
”Kos, belanja di Sragen, belum lagi benefit untuk rumah sakit. Kami akan dapat tenaga yang sekaligus membantu para petugas medis semoga segera terealisasi,” ujarnya.
Yuni yang juga seorang dokter menjelaskan untuk co assistant dokter memang harus dilaksanakan di rumah sakit pendidikan. Di Sragen yang mempunyai sertifikasi rumah sakit pendidikan itu minimal tipe B hanya di RSUD Sragen. Belum ke RSUD Gemolong maupun RSUD Tangen.
Namun bisa saja mereka ditugaskan di puskesmas. Karena kalau puskesmas itu bagian dari jejaring rumah sakit. Saat ini rumah sakit di Sragen juga digunakan untuk mahasiswa kedokteran UII Jogja dan UNS Solo. (din/adi/dam)
Sumber: jawapos.com