Kepala Instalasi Pelayanan Ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, Edi Sutanto mengatakan, kinerja mereka terkendala oleh kurangnya SDM di bagian tersebut.
Saat ini kata Edi, pegawai di bagian pemeliharaan yang dipimpinnya totalnya 18 orang sudah termasuk dirinya, 2 orang staf administrasi dan sisanya adalah teknisi lapangan.
“Total SDM kita ada 18 sudah termasuk saya. Itu kemudian dibagi menjadi 5 Divisi, yaitu Divisi Lift, Divisi Air, Divisi Bangunan, Divisi Listrik dan Divisi AC,” terangnya.
Edi memaparkan, ini menyebabkan kurang maksimalnya kekuatan IPSRS dalam melaksanakan tugas pemeliharaan sarana-prasarana rumah sakit.
Dan, untuk diketahui IPSRS adalah sebuah unit kerja bagian dari instansi RSUD Sayang.
“Unit ini bertugas dalam pemeliharaan sarana-prasarana yang disebut sebagai Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS),” jelas dia.
RSUD Sayang Cianjur yang terletak di wilayah Kecamatan Cianjur ini merupakan rumah sakit pusat di Kabupaten Cianjur. Sudah sewajarnyalah jika pelayanannya pun lebih maksimal dari Rumah Sakit lainnya yang ada di Cianjur.
“Demi pelayanan harusnya pihak RSUD Sayang bisa meminimalisir bila ada kendala bisa menghambat kinerja,” harapnya.
Masih ujarnya, kendalanya datang ketika pekerjaannya berbarengan, misalnya 1 jenis pekerjaan datang ditempat lain yang berbeda. Tentu mengerjakannya harus cepat, tapi karena SDM, sedang ada pekerjaan di ruangan lain.
Meski begitu ia mengaku sudah melakukan sudah antisipasi, caranya semua SDM yang ada harus serbabisa, misalnya yang di divisi listrik harus bisa mengerjakan AC dan sebagainya.
“Nah, agar bisa diperbantukan ke Divisi lain bila ada pekerjaan yang bentrok,” tutup Kepala IPSRS RSUD Sayang.
Sumber: suara.com