GENTENG – RSUD Genteng terus melakukan terobosan dalam peningkatan pelayanan pada masyarakat. Demi kenyamanan pasien, tim medis di rumah sakit ini melakukan operasi atau pembedahan dengan teknik laparoskopi.
Pembedahan dengan teknik laparoskopi ini, operasi atau pembedahan minimal invasif dengan membuat sayatan yang sangat kecil, yakni sebesar 0,5 centimeter (cm) hingga 1 cm. ”Dari luka yang kecil itu dilakukan tindakan pembedahan,” ujar dokter bedah RSUD Genteng dr Adit Filleanugraha SpB.
Menurut dr Adit, selama ini pembedahan atau pengangkatan yang sering dilakukan yakni usus buntu. Operasi ini dilakukan pada pasien yang menderita infeksi usus buntu karena terjadi peradangan. ”Kalau terlambat dapat menyebabkan usus buntu pecah dan infeksi meluas ke seluruh perut,” katanya.
Untuk operasi itu, jelas dr Adit, biasanya menggunakan appendectomy atau pengangkatan usus buntu secara konvensional, yakni dengan membuat sayatan yang besar di perut. ”Di RSUD Genteng sekarang kalau operasi menggunakan laparoskopi,” ujarnya.
Menurut dr Adit, banyak keuntungan pembedahan menggunakan teknik laparoskopi, seperti luka sayatan kecil dan tersembunyi, sehingga secara kosmetik sangat baik. Pendarahan bisa minimal, risiko infeksi rendah, nyeri pascaoperasi ringan. ”Pemulihan lebih cepat sehingga rawat inap tidak lama,” ungkapnya.
Dr Adit menyebut, beberapa prosedur laparoskopi di bidang bedah yang dapat dilakukan di RSUD Genteng di antaranya laparoskopi hernia baik inguinal (selangkangan) maupun ventral (hernia di perut depan), laparoskopi drainase abses hepar, laparoskopi perforasi gaster, laparoskopi biopsi maupun pengangkatan tumor, laparoskopi perlengketan usus, dan laparoskopi BSO pada pasien kanker payudara. ”Masih banyak tindakan yang menggunakan operasi laparoskopi, untuk lebih jelas bisa langsung datang ke RSUD Genteng,” pungkasnya. (abi)
Sumber: jawapos.com