METROPOLITAN – Selain memastikan pembangunan gedung blok baru, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor juga menggulirkan rencana penambahan area demi menambah kapasitas tempat tidur rawat inap pasien umum.
RSUD Kota Bogor disebut ingin memanfaatkan Kompleks Rusunawa Menteng serta gedung kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bogor yang berada tak jauh dari RSUD di Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Hal itu dibenarkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.
Menurutnya, Pemkot Bogor memang sedang mematangkan rencana penambahan area kompleks RSUD Kota Bogor. Saat ini RSUD Kota Bogor menjadi rumah sakit rujukan regional Jawa Barat serta rumah sakit pendidikan.
“Ya itu sudah menjadi bagian dari pembahasan. Salah satunya memanfaatkan kantor Disarpus, itu kalau pembangunan perpustakaan daerah di eks gedung DPRD sudah jadi. Nanti kita bisa pertimbangkan,” katanya kepada Metropolitan, baru-baru ini.
Pemkot Bogor memang sedang membangun Perpustakaan Daerah Kota Bogor di eks gedung DPRD Jalan Kapten Muslihat. Sedangkan untuk memanfaatkan Rusunawa Menteng Asri, sejalan dengan rencana Pemkot Bogor membangun dua rusunawa baru sebagai alternatif pemukiman di Kota Bogor.
Kedua, Rusunawa itu rencananya dibangun di Bogor Nirwana Residence (BNR) Empang, Kecamatan Bogor Selatan dan Sukaresmi, Kecamatan Tanahsareal. “Permohonan pembangunan Rusunawa itu sudah disampaikan kepada Dirjen Perumahan Rakyat di Kementerian (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, red),” tuturnya.
Jika sudah ada kejelasan terkait rencana pembangunan Rusunawa yang baru, kata Dedie, maka satu unit gedung Rusunawa Menteng Asri dapat dipakai RSUD sebagai upaya peningkatan layanan kepada masyarakat di bidang kesehatan. ”Yang dimanfaatkan satu blok yang berdekatan dengan rumah sakit,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Bisnis dan Pengendalian Mutu RSUD Kota Bogor, dr Armein Rowi, mengatakan, perluasan area RSUD Kota Bogor dilakukan lantaran tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien umum sangat tinggi. Sehingga diperlukan untuk menambah kapasitas tempat tidur. Apalagi, RSUD Kota Bogor saat ini menjadi rumah sakit rujukan regional di Provinsi Jawa Barat serta rumah sakit pendidikan.
“Nanti banyak menampung para calon dokter yang menempuh pendidikan di sini. Perawat, bidan dan sebagainya tentu butuh banyak kebutuhan ruangan,” kata Armein.
Ia menambahkan, usulan pemanfaatan aset milik Pemkot Bogor tersebut sudah melakukan kajian dan Wali Kota Bogor Bima Arya mendukung rencana perluasan rumah sakit tersebut.
Armein menjelaskan, salah satu persyaratan peningkatan status menjadi rumah sakit rujukan regional adalah menambah pelayanan dan kapasitas tempat tidur pasien. Oleh sebab itu, ke depan RSUD Kota Bogor akan meningkatkan pelayanan, baik dari sisi sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan kapasitas tempat tidur di RSUD Kota Bogor saat ini ada 400-an. “Kita tahu bahwa RSUD kita ini nggak stuck, nggak cuma sampai di sini. Kita akan mengupayakan yang terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
“Kan kita butuh juga daya tampung ya. Selama ini kan kita terbatas karena lahan kita juga kecil. Nah kemarin kita sudah ngobrol dari hati ke hati dengan pak wali dan pak wakil. Beliau-beliau ini sangat support,” sambungnya. (ryn/eka/py)
Sumber: metropolitan.id