BANGKA — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Bahrin Sungailiat saat ini sudah memiliki fasilitas Instalasi Pengelolaan Limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya) medis dengan kapasitas 100 kg limbah per hari dengan mendatangkan mesin dari Spanyol.
Saat ini RSUD Depati Bahrin rata-rata menghasilkan kurang lebih 50 kg limbah medis padat per hari.
Gedung Instalasi Pengelolaan Limbah B3 RSUD Depati Bahrin ini baru diresmikan Bupati Bangka Mulkan, Kamis (10/03/2022) lalu.
“Dengan banyaknya limbah medis B3 padat yang dihasilkan, sangat rentan terhadap virus dan bakteri yang bisa menyerang pengunjung serta pasien, termasuk juga para perawat dan dokter yang ada di rumah sakit,” kata dr Yogi Yamani SpB, Direktur RSUD Depati Bahrin Sungailiat, Selasa (15/03/2022).
Diungkapkannya, sistem instalasi pengelolaan limbah padat rumah sakit ini bersifat B3 (Bahan Beracun berbahaya), sehingga limbah ini sangat infeksius, jadi penanganannya harus benar-hati-hati menggunakan peralatan dan fasilitas yang sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Dalam proses pengolahan limbah ini terdapat mesin pengolah yang terdiri dari komponen sterilisasi dan mesin pencacah atau streader. Jadi sampah limbah B3 yang sudah dimasukkan ke dalam kantong biohazard warna kuning, kemudian dimasukkan ke dalam mesin atau outoklep, sehingga sampah yang sebelumnya tidak steril atau infeksius, menjadi steril semua,” jelas Yogi.
Dilanjutkannya, setelah semua steril dan dipastikan tidak ada lagi kuman, maka sampah kembali dimasukkan ke dalam mesin pencacah untuk dihancurkan dan dimasukkan kembali ke kantong warna hitam yang sudah steril dan tidak infeksius lagi.
“Setelah itu, sampah tadi akan diangkut oleh pihak ketiga untuk ditreatment dan dibawa ke Jakarta. Karena tempat pengolahan akhirnya hanya ada di Jakarta, untuk di Babel ini belum ada, masih kerja sama dengan pihak ketiga,” ungkap Yogi.
Menurutnya, sampah ini harus benar-benar dihancurkan dan tidak boleh dibuang di tempat pembuangan sampah (TPS) biasa, karena sangat berbahaya.
“Kapasitasnya dalam satu siklus sekitar 10 kg, maksimalnya sehari bisa beroperasi sebanyak 10 siklus, artinya sehari maksimal bisa 100 kg. tapi kita mengimbangi juga dengan jumlah sampah yang dihasilkan per hari,” kata Yogi.
Sedangkan jumlah sampah medis di RSUD Depati Bahrin saat ini rata-rata 50 kg per hari, jadi dengan kapasitas mesin instalasi yang ada masih bisa mengcover sampah-sampah medis hasil operasional setiap hari.
Sumber: tribunnews.com