KOTA – RSUD Bendan Kota Pekalongan kembali merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa (8/2/2022). Ketiga pasien yang merupakan warga Kota Pekalongan itu ditempatkan di ICU khusus Covid, meskipun kondisi pasien tidak dalam kondisi yang mengharuskan dirawat di ICU.
Demikian disampaikan Direktur RSUD Bendan, dr Junaedi Wibawa, usai rakor Covid-19 di Setda Kota Pekalongan, Selasa (8/2/2022).
“Meskipun kondisi pasien bukan dalam kondisi ICU tapi tetap masukkan di situ. Ini agar layanan kami lebih efisien dan efektif bagi pasien,” kata dr Junaedi.
Junaedi mengungkapkan, selain tiga pasien yang hasil PCR positif Covid tadi, pihaknya juga masih menangani empat pasien suspek. Keempat pasien ini berada di IGD sambil menunggu hasil PCR. “Kami juga masih menunggu hasil PCR, ada 4 pasien suspek yang masih isolasi di IGD,” ungkapnya.
Ditambahkan Junaedi, pihaknya saat ini menyiapkan enam tempat tidur di ruangan khusus yang dapat difungsikan sebagai ICU dengan kelengkapan alatnya. Selain ruangan tersebut, disebutkan dr Junaedi, di ruang Buketan juga ada 30 tempat tidur yang sudah siap, dan on 6. Ini jika nantinya dibutuhkan dan terjadi lonjakan pasien Covid-19.
“Jika tidak cukup, kami juga menyiapkan 30 tempat tidur di IGD. Seperti pada bulan Juli-Agustus 2021, 61 kamar kami penuh dengan pasien Covid-19,” imbuh dr Junaedi.
Dia juga menyampaikan bahwa perkembangan kasus Covid-19 dewasa ini terutama varian Omicron tidak seberat varian Delta. Namun, penyebarannya sangat cepat. Yang sudah vaksin pun masih bisa tertular, jadi yang perlu ditekankan adalah protokol kesehatan (prokes).
“Jadi tetap kita semua harus menerapkan prokes karena bisa Covid-19 varian omicron ini lebih cepat menular dibanding dengan varian lain,” tutur dr Junaedi.
Dia juga menjelaskan bahwa vaksin terbukti mampu mengurangi risiko, gejala varian omicron sebagian hanya flu, batuk, dan lain-lain, tak ada sesak napas.
“Kebanyakan yang dirawat di RS ini bukan karena PCR. Pasien ke RSUD Bendan awalnya datang dengan penyakit lain, ternyata setelah PCR terkonfirmasi positif. Orang yang terkonfirmasi positif juga diketahui saat memenuhi syarat untuk melakukan perjalanan, dites swab antigen reaktif kemudian PCR dan positif,” bebernya.
Menurutnya, yang paling penting adalah peran Jogo Tonggo. Jika menemukan tetangga ada gejala Covid-19 untuk segera lapor. “Harapannya masyarakat Kota Pekalongan mendukung pencegahan Covid-19 agar lonjakan kasus tak terjadi di Kota Pekalongan. Meskipun sudah vaksin, tolong untuk tetap terapkan proses,” pesan dr Junaedi. (way)
Sumber: radarpekalongan.co.id