Webinar Pelantikan Pengurus Ikatan Alumni MMR
“Smart Hospital: Should be Expensive”
Sabtu, 18 Desember 2021
Webinar ini dilaksanakan atas kerja sama Pengurus Ikatan Alumni Magister Manajemen Rumah Sakit (MMR) UGM dengan Pusat Kajian dan Pengelola Minat Manajemen Rumah Sakit KMK FK-KMK UGM dalam rangka Pelantikan Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni MMR UGM. Webinar ini dibuka oleh pengantar dari Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes., MAS. selaku Ketua Minat MMR UGM, dr Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D. selaku Ketua Prodi Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG (K)., Ph.D. selaku Dekan FK-KMK UGM, dan dr Untung Suseno Sutarjo, M.Kes selaku Ketua Ikatan Alumni MMR FK-KMK UGM. Menghadirkan narasumber Dr.dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp.BTKV (K), MPH selaku Direktur RS Pertamedika, dr. Wiwik Lestari, MPH. selaku Direktur RSKIA Sadewa Yogyakarta, dan dr. Eniarti, M.Sc, Sp.Kj, MMR selaku Direktur RSUP Dr. Sardjito.
Dr.dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp.BTKV (K), MPH.
Fathema menyampaikan bahwa dengan adanya pandemi COVID19, rumah sakit dituntut untuk bisa beradaptasi salah satunya adalah dengan percepatan digitalisasi kesehatan menuju Smart Hospital dengan tetap berpedoman pada patient centered care. Rumah Sakit Pertamedika sendiri saat ini sudah melakukan digitalisasi dengan berbagai cara, yaitu dengan meningkatkan kualitas dan standardisasi, akselerasi pendapatan dan ekspansi jaringan, memaksimalkan LEAN management, dan meningkatkan rantai pasokan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pasien, meningkatkan kesehatan di komunitas, meningkatkan layaan kesehatan dan pada akhirnya mengurangi biaya kesehatan yang dibutuhkan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan integrasi dengan connecting people, connecting system, dan connecting environment dengan 2 model yaitu Virtual Care maupun Hospital Care.
Ada 5 hal kunci yang perlu di perhatikan dalam integrasi ekosistem rumah sakit dalam rangka transformasi digital di rumah sakit, antara lain integrasi, infrastruktur yang memadai, keamanan data, rantai pasokan dan perubahan budaya.
Wiwik Lestari, MPH.
Wiwik menyampaikan tentang fungsi pemanfaatan IT di rumah sakit beberapa diantaranya adalah dapat melipat waktu, menggandakan angka kunjungan pasien, melipatgandakan omset rumah sakit, efisiensi SDM, promosi RS, dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan pasien RS, data RS menjadi lebih aman, efisiensi ruang RM dan efeisiensi pengeluaran RS. Selain pengadaan sarana dan prasarana, dalam pengembangan SIM RS diperlukan komitmen dari seluruh pelaksana yang ada di rumah sakit.
Yang sudah beralih ke Web base antara lain pendaftaran, presensi, payroll, inventory IT, validasi SKL, Validasi hasil pemeriksaan lab patologi, ERM (Khanza-Lite).
Eniarti, M.Sc, Sp.Kj, MMR
Erni menyampaikan bahwa digitalisasi pelayanan kesehatan memang takkan terelakkan karena kemajuan revolusi industri 4.0. Tantangan RS di Era 4.0 adalah terkait dengan kompetensi pelayanan, inovasi pelayanan, mutu pelayanan dan sumber daya manusia. Kementerian kesehatan sudah mewadahi beberapa digitalisasi pelayanan kesehatan dengan mengembangkan dashboard kesehatan dari mulai e-reporting, e-registrasi, sistem informasi pelayanan kesehatan, sistem informasi fasyankes, dan artificial intelligence dalam pelayanan kesehatan.
Persiapan kemandirian RSUP Sardjito menuju smart hospital diperlukan beberapa hal, antara lain komitmen pimpinan RS, SDM yang kompeten, software yang kompeten, dan hardware serta infrastruktur yang memadai. Selain beberapa hal diatas, diperlukan budaya kerja yang baik antar semua sumber daya manuasia yang ada di rumah sakit baik manajemen, tenaga kesehatan maupun tenaga kerja yang lainnya agar integrasi digitalisasi di rumah sakit dapat berjalan dengan optimal.
Untuk mengakses webinar tersebut dapat diakses pada link berikut Pelantikan Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Magister Manajemen Rumah Sakit UGM – YouTube
Reporter: Fajrul FF