KARANGANYAR – RSUD Kajen menerapkan pendaftaran secara online untuk vaksinasi Covid-19. Cara ini ditempuh untuk menghindari adanya antrean berjubel saat pelaksanaan vaksinasi. RSUD Kajen setiap hari Rabu membuka layanan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum. Agar percepatan target vaksinasi di Kota Santri bisa terpenuhi dengan baik. Untuk mengurangi kerumunan akibat antrean vaksinasi itu, pihak rumah sakit menerapkan pendaftarannya secara online.
Plt Direktur RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo, ditemui Jumat (5/11/2021), mengatakan, secara struktural vaksinasi ini ranah kewenangannya ada pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Namun dalam rangka membantu percepatan target capaian vaksinasi di Kabupaten Pekalongan, RSUD Kajen membuka gerai layanan vaksinasi gratis yang dilaksanakan setiap hari Rabu.
Untuk pendaftarannya menggunakan dua metode, yaitu online dan offline. Namun diharapkan agar masyarakat menggunakan jalur online supaya tidak berjubel dan terlalu lama mengantre.
“Rumah Sakit Kajen berinisiatif untuk membuka program vaksin walaupun secara struktural itu kewenangan Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Tapi karena kita membantu pemda, kita mengadakan program vaksin tiap Rabu, itu jamnya 8 sampai 11. Kami menggunakan dua metode, yaitu online dan offline,” kata dr Imam.
Dengan metode pendaftaran online, masyarakat bisa daftar melalui link di wall FB RSUD Kajen. “Keuntungan online itu kan masyarakat sudah dapat jamnya, dan itu mengurangi kerumunan antrean,” ujar dia.
Dikatakan, keuntungan lain menggunakan metode pendaftaran online adalah masyarakat bisa mengetahui jenis vaksin yang digunakan. Sebab pada setiap dibukanya layanan vaksinasi setiap Rabu tersebut pihaknya menggunakan jenis vaksin yang berbeda-beda tergantung dari ketersediannya. Kuota yang disediakan sekitar 300 dosis, dan sejauh ini animo masyarakat cukup baik namun tidak sampai over kuota.
“Kalau untuk kuota per hari Rabu kita 300. Untuk jenis vaksin yang digunakan tergantung dari ketersediaan Dinas Kesehatan tapi kita umumkan di wall FB kami, minggu ini pakai vaksin apa seperti itu. Jadi masyarakat kadang dosis satu dan dua kan harus sama, tapi kalau memang mau vaksin di RS Kajen untuk dosis keduanya meskipun yang pertama di tempat yang lain ya tidak apa-apa asalkan pas jenisnya sama,” kata dia.
Awal dibuka gerai vaksinasi di RSUD Kajen memang masih sedikit peminatnya, namun setelah beberapa kali dilakukan kini animo masyarakat sudah semakin baik. Setidaknya dari 300 kuota yang disediakan, rata-rata terdistribusikan sekitar 280-an orang. Sementara jika dilihat porsi jumlah pendaftar yang melalui online dan offline, persentasenya ‘fifty-fifty’. Mayoritas pendaftar vaksinasi online merupakan usia dibawah 45 tahun.
KERAP MEMBELUDAK
Berdasarkan pantauan Radar, pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan di sejumlah tempat, seperti balai desa dan Puskesmas, pendaftarnya kerap membeludak. Banyak warga yang sudah antre hingga setengah hari gagal disuntik vaksin karena kuota saat itu sudah habis. Antrean panjang dan kerumunan pun banyak tak terhindari.
“Saya dua kali daftar dan ikut antre saat vaksinasi di desa. Pada pendaftaran pertama gagal karena kuotanya habis. Namun untuk pendaftaran berikutnya yang gagal di pendaftaran pertama diprioritaskan sehingga bisa dapat vaksinnya,” tutur Koidah (55), warga Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar.
Ia mengaku baru disuntik vaksin untuk dosis pertama.”Memang agak terlambat dibandingkan lainnya. Awalnya takut si makanya sempat kepikiran ndak mau ikut vaksin. Namun lihat yang lain ndak papa jadi ikutan juga. Kan penting juga untuk kekebalan diri dan kepentingan lainnya,” katanya.
Perangkat Desa Kayugeritan M Puji Purwanto mengakui warga yang ikut vaksinasi bukan hanya dari desa setempat. Banyak juga pendaftar dari desa lainnya. Bahkan warga dari luar kecamatan juga ikut daftar. Apalagi kalau jenis vaksinnya moderna dan plitzer, banyak warga yang memburunya. “Ndak tahu kenapa tapi katanya dua vaksin ini lebih bagus,” kata dia. (had)
Sumber: radarpekalongan.co.id