PENAJAM–Pengembangan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung Penajam Paser Utara (PPU), ternyata masih menunggu kesiapan anggaran. Rencana membangun gedung baru empat lantai itu lokasinya seluas 8 hektare bersebelahan dengan gedung RSUD yang ada sekarang.
Estimasi anggarannya mencapai Rp 193 miliar dan sistem tahun jamak atau multiyears. “Kalau kami, apabila anggarannya sudah ada kami siap melelang,” kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU PR) PPU Ricci Firmansyah saat dihubungi Kaltim Post, kemarin.
Dia mengatakan, apabila ada yang menyebutkan alokasi anggaran Rp 193 miliar itu telah masuk pada batang tubuh APBD 2021, namun, dia sendiri belum melihat. “Yang dapat kami sampaikan yang sudah masuk batang tubuh itu baru sekitar Rp 2 miliaran,” katanya.
Saat ditanya untuk apa anggaran Rp 2 miliar itu, Ricci Firmansyah mengatakan, bahasa nomenklaturnya untuk multiyears. “Pembangunan gedung rumah sakit itu direncanakan sistem multiyears,” kata Ricci.
Dia menegaskan, karena belum ada kepastian terkait anggarannya pihaknya belum melaksanakan pelelangan. “Kami ini pada prinsipnya siap melakukan pelelangan. Karena dokumen perencanaannya sudah ada, dokumen izin lingkungannya sudah ada. Begitu ada anggarannya kami siap melelang,” tuturnya.
Seperti diberitakan, Kepala Dinas DPU PR PPU Edy Hasmoro dalam sebuah kesempatan sebelumnya dengan Kaltim Post, menyatakan, Pemkab PPU merencanakan membangun RSUD rujukan daerah itu berlantai empat.
Nilai anggarannya bersumber dari bantuan Kementerian Kesehatan 2021, dan disebutkannya sudah ada pada APBD 2021. Awal pembangunannya pun ditargetkan dimulai pada 2021. Perencanaan pembangunannya sudah dianggarkan pada APBD 2020 sebesar Rp 3 miliar.
Sementara itu, Direktur RSUD Raden Aji Putri Botung PPU Lukasiwan Eddy Saputro yang ditemui media ini di ruang kerjanya, mengatakan sedang menunggu realisasi rencana tersebut. “Pembangunannya direncanakan empat lantai, tetapi, fondasinya dipersiapkan untuk lima lantai,” kata Lukasiwan Eddy Saputro.
Sejauh ini, lanjut dia, rapat teknis selalu melibatkan pihaknya, dan terakhir diketahui detail engineering design (DED) dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) sudah selesai.
Pihaknya menunggu terwujudnya rencana tersebut untuk menambah ruang-ruang poli, rawat inap kelas I, II, III, dan very important person (VIP), ruang operasi, ruang farmasi dan ruang manajemen. Seiring dengan pembangunan gedung empat lantai itu status RSUD yang saat ini tipe C menjadi tipe B.
“Sekarang belum saatnya bicara tipe, yang penting terwujud dulu pembangunan empat lantai itu,” ujarnya.
Bagi dia, pembangunan gedung RSUD empat lantai itu menjawab beberapa masalah yang ada sekarang terkait kekurangan ruangan rawat jalan, rawat inap kelas I, II, dan VIP. Termasuk pula beberapa sarana penunjang gudang obat, bahan habis pakai, ruang rapat, dan lain-lain.
“Itu diperlukan seiring bertambahnya dokter spesialis yang selesai menjalani masa pendidikan,” kata Lukasiwan. (ari/kri/k8)
Sumber: prokal.co