SINGARAJA, Satu set generator oksigen yang biasa dipakai untuk pembuatan oksigen pemenuhan kebutuhan medis, segera akan dipasang di RSUD Buleleng.
Kepastian itu didapatkan manajemen setelah mengikuti zoom bersama penerima bantuan hibah generator oksigen yang diberikan oleh Oxygen for Indonesia, Sabtu (4/9) lalu.
Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha dihubungi Minggu (5/9) kemarin mengatakan, bantuan generator oksigen ini didapatkan setelah RSUD Buleleng mengajukan usulan. Hingga awal September ini ditetapkan menjadi salah satu penerima dari enam RSUD di Indonesia.
“Sebelumnya kami memang mengusulkan untuk mendapatkan alat ini. Dengan pertimbangan pengalaman kita kemarin saat terjadi puncak kasus Covid-19 sempat mengalami krodit ketersedian oksigen,” sebut Arya Nugraha. Alat ini direncakan akan dipasang oleh tim donatur dalam dua pekan ke depan.
RSUD Buleleng pun hanya menyiapkan ruangan yang akan digunakan sebagai tempat penyimpanan alat ini. “Besok (hari ini,red) akan survey dulu, kalau tidak di Mahottama nanti di depan IBS (Instalasi Bedah Sentral). Karena perlu luasan ruangan minimal setengah are,” imbuh dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini.
Sedangkan untuk kesiapan SDM, pejabat asal Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng ini menyebut sudah ada. Petugas pengoperasian generator oksigen ini akan diambil dari tim teknis bidang alat medis. Mereka yang akan ditugaskan hanya perlu bimbingan dan pengarahan teknis sederhana.
Satu set alat generatior oksigenseharga Rp 4 miliar ini, mampu memproduksi maksimal 60 tabung dalam sehari. Hal ini disebut Arya Nugraha akan membantu mengefesiensi biaya pengadaan oksigen di RSUD Buleleng. Alat pembuat oksigen ini juga alat medis terbarukan, sehingga bahan yang digunakan untuk membuat oksigen diambil langsung dari alam. RSUD Buleleng hanya perlu menyiapkan biaya operasional tagihan listrik.
Produksi oksigen mandiri yang dapat dilakukan RSUD Buleleng akan menghemat pengadaan oksigen tabung. Namun untuk kebutuhan oksigen cair tetap masih bekerjasama dengan penyedia sebelumnya. Menurutnya yang lebih ditekankan adalah mitigasi bencana seperti masa pandemi saat ini, selain juga efesiensi pengadaan oksigen dari pihak ketiga. *k23
Sumber: nusabali.com