Reportase
Hospital Management Webinar
“COVID-19 Update: Let’s Stay Strong Together”
Sabtu, 4 September 2021
Webinar ini dilaksanakan atas kerja sama Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), IDI dan Darya Varia Laboratoria. Webinar ini dibuka oleh pengantar dari dr Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes selaku Ketua Umum PERSI. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K)., MARS., DTM&H., DTCE., FISR. (Direktur Pascasarjana Universitas YARSI), Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., PhD. (Staf Khusus Menteri Kesehatan), Dr dr Darwito, SH, Sp.B(K), Onk (Direktur RSA UGM) dan dimoderatori oleh dr Untung Sutarjo, M.Kes.
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K)., MARS., DTM&H., DTCE., FISR.
Tjandra menyampaikan bahwa dampak adanya virus COVID-19 varian Delta adalah situasi epidemiologik, penambahan jumlah tempat tidur karena BOR hampir penuh, sistem rujukan, klaim pembayaran, perlindungan tenaga esehatan, keluhan pelayanan, pelayanan kesehatan primer, penanganan di hulu harus terus digalakkan, pelayanan kesehatan non-COVID-19, dan persiapan ke depan/ hospital resilient.
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., PhD.
Laksono menyampaikan tentang Manajemen Krisis dan Strategi Survival pada masa Pandemi COVID-19. Laksono mengatakan bahwa manajemen krisis adalah penerapan strategi yang dirancang untuk membantu organisasi menghadapi bencana atau pandemi seperti COVID-19. Tujuan dari manajemen krisis adalah meminimalkan krisis yang diakibatkan oleh krisis tersebut. Beberapa bentuk manajemen krisis adalah disaster plan, adanya peringatan dini yang dapat digunakan untuk mengambil berbagai bentuk dan sangat berbeda berdasarkan risiko yang teridentifikasi, serta pelibatan sebanyak mungkin pihak – pihak yang terkait COVID19 agar proses identifikasi risiko dan perencanaan risiko dapat terencana dengan baik.
Perlunya keterampilan pemimpin dalam hal ini direktur RS dalam penanganan pandemi ini, bahwa keterampilan pemimpin untuk menggalang minat dan keterlibatan berbagai pihak dalam satu tujuan yang sama, diperlukan komunikasi dan jejaring yang baik dari pemimpin tersebut.
Dr. dr. Darwito, SH, Sp.B(K), Onk
Darwito menyampaikan bahwa RS Akademik UGM mempunyai hospital disaster plan namun tidak berjalan dengan baik. Dalam kasus Varian Delta COVID-19, RSA UGM melakukan beberapa terobosan, antara lain meningkatkan aksesabilitas, meningkatkan kapasitas TT, meningkatkan kapasitas ICU, dan tentunya simultan dengan hal tersebut perlu peningkatan SDM. Selain itu, perlu pelibatan kolaborasi dengan pihak lain. Hal yang dilakukan oleh RSA UGM adalah bekerjasama dengan SONJO dan Kamadok UGM untuk membuat Shelter dan Pelayanan Telemedicine melalui aplikasi Live Dokter. Selain itu, RSA UGM juga membuat RS khusus COVID-19 (KC) UGM dengan mengubah fungsi Hotel UC UGM menjadi tempat isolasi mandiri bagi civitas akademika UGM dan masyarakat umum. Kemudian, dalam hal kolaborasi tersebut, ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu relasi, koordinasi dan trust atau kepercayaan antar pihak.
Prof. dr. Abdul Kadir, PhD., SpTHT-KL(K)., MARS
Kadir menyampaikan bahwa dalam antisipasi lonjakan kasus COVID-19 beberapa waktu yang lalu, Kemenkes RI melakukan berbagai upaya dari mulai deteksi, terapeutik, vaksinasi yang diharapkan nantinya dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat.
Untuk mengakses webinar tersebut dapat diakses pada link berikut (14) Hospital Management Webinar: “Covid-19 Update: Let’s Stay Strong Together” – YouTube
Reporter: Fajrul FF