PASAMAN –– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman, hingga saat ini masih memiliki sejumlah keterbatasan dalam melayani pasien. Salah satunya keterbatasan dokter spesialis.
Direktur RSUD Lubuk Sikaping, Yong Marzuhaili mengakui, bahwa rumah sakit yang ia pimpin sejak 2016 lalu masih dihadapkan dengan sejumlah keterbatasan. Antara lain, keterbatasan dokter spesialis.
“Kalau sebelumnya, RSUD didukung dua dokter spesialis, belakangan tersisa satu, karena yang satu lagi meninggal dunia. Akibatnya terjadi antrian yang sangat panjang,” ungkapnya saat menjamu kedatangan pengurus DPC dan Fraksi Partai Demokrat di rumah sakit.
Beruntung, kata Yong, Pemkab Pasaman arif dengan kondisi yang ada. Sehingga dalam waktu dekat akan segera merekrut 15 dokter spesialis baru sekaligus.
“Insya Allah, pada tahun 2022 mendatang akan masuk 15 dokter spesialis baru yang akan mendukung operasional RSUD ini, melalui sistem kontrak,” ujarnya.
Selain itu, tambah ayah dua anak ini, RSUD itu hanya memiliki satu dokter radiologi, yang didatangkan dari Lubuk Basung, Kabupaten Agam.
“Dia hanya masuk dua kali dalam seminggu. Tugasnya hanya membaca, karena kalau tidak ada dia, tidak bisa dilakukan klaim BPJS,” katanya.
Tapi, menurut Yong, menjelang 2022 akan masuk dokter spesialis penyakit dalam untuk memperkuat ketersediaan dokter yang sudah ada sebelumnya.
“Mudah-mudahan bulan depan yang bersangkutan sudah mulai masuk dan bekerja,” katanya.
Selain itu, keterbatasan lainnya pada rumah sakit itu juga dipaparkan oleh Yong dihadapan kunjungan pengurus partai berlambang bintang mercy itu, antara lain, kebutuhan mesin genset berkapasitas 300.000 Kva. Keterbatasan sarana dan prasarana isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 di rumah sakit itu juga turut ia sampaikan. (*)
Sumber: harianhaluan.com