Reportase Pelatihan
Metodologi Workload Indicators for Staffing Need (WISN)
Hari Kedua
Pada Rabu, 4 Agustus 2021 dilaksanakan pelatihan metodologi WISN hari ke – 2. Pelatihan dilaksanakan secara online melalui zoom. Pelatihan yang dimulai pukul 13.00 WIB ini menghadirkan Dr. Mollent Okech, international WISN consultant, sebagai pemberi pelatihan. Tujuan pelatihan antara lain untuk memberikan pemahaman kepada peserta terkait metodologi WISN dalam mengukur beban kerja tenaga kesehatan, terutama dalam konteks pandemi COVID-19; melakukan praktik terhadap pengambilan data WISN melalui software WISN; dan membahas kegiatan selanjutnya untuk pengumpulan data WISN di lapangan. Moderator pelatihan adalah Widy Hidayah.
Widy mengawali pelatihan dengan memaparkan secara singkat rangkuman materi yang disampaikan pada hari pertama yaitu terkait bagaimana menghitung waktu kerja yang tersedia (AWT). Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan latihan soal tentang menghitung waktu kerja yang tersedia yang telah ditugaskan pada hari pertama. Beberapa poin penting dalam menghitung AWT antara lain, perhitungan waktu kerja tidak dilakukan per individu nakes, namun dilakukan dengan melihat nakes sebagai kelompok kader. Contohnya jika kita menghitung waktu kerja yang tersedia untuk 3 orang bidan dalam satu puskesmas, maka waktu kerja rata – rata bidan itu yang kita hitung, bukan per masing – masing orang atau per individu. Salah satu keuntungan dari WISN yaitu kita bisa menghitung tekanan beban pekerjaan nakes termasuk yang disebabkan oleh ketidakhadiran rekan staf lainnya sehingga tugas staf tersebut dikerjakan oleh staf yang hadir.
Sesi 1
Workload Indicators for Staffing Need (WISN): Mendefinisikan Komponen Beban Kerja dan Standar Kegiatan
Dr. Mollent Okech
Menentukan komponen beban kerja merupakan aktivitas ke – 2 dari metode WISN. Mollent menjelaskan bahwa menentukan beban kerja adalah bagian yang paling penting dalam metode WISN. Pasalnya jika tidak ditentukan, maka hasil dari WISN ini akan sia – sia. Komponen beban kerja yaitu kegiatan yang menyita sebagian besar waktu kerja sehari – hari tenaga kesehatan. Contohnya perawat, pekerjaannya meliputi banyak hal mulai dari pengkajian pasien, memberikan obat, membantu di ruang bedah, imunisasi, perawatan luka, rujukan, hingga supervisi. Beban kerja dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu (1) pelayanan kesehatan, (2) aktivitas pendukung, dan (3) aktivitas tambahan.
Kelompok pertama tentang pelayanan kesehatan merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan pasien, yaitu memberikan layanan/ tindakan perawatan kepada pasien. Tenaga kesehatan yang baik harus menghabiskan waktunya paling tidak 80% untuk melakukan pelayanan kesehatan. Contoh, tugas dokter antara lain memberikan layanan konsultasi, pemeriksaan, bedah, dan sebagainya. Namun, jika dokter lebih banyak waktunya untuk meeting, maka kita menjadi ragu kenapa kita harus menggaji dia sebagai dokter. Rapat itu penting, tapi tidak sepenting memberikan pelayanan kesehatan. Aktivitas pelayanan kesehatan ini dapat dilakukan oleh semua staf nakes. Misalnya di dalam satu ruang rawat ada tujuh perawat, maka kegiatan pelayanan kesehatan harus dapat dilakukan oleh ketujuh perawat tersebut. Dalam hal membuat list komponen beban kerja, harus dibuat secara detail. Contoh, seorang bidan melakukan ANC. ANC terdiri dari banyak aktivitas yang membentuk ANC. Bidan akan menyambut pasien, bertanya – tanya riwayat penyakit, mengukur tanda – tanda vital, memberikan konseling, lalu memeriksa pasien. Jika pasien kondisinya baik maka pasien bisa dipulangkan, jika tidak, maka si bidan akan melakukan rujukan ke faskes lain. Semua kegiatan ini harus di daftar dalam komponen beban kerja.
Kelompok aktivitas ke – 2 yaitu aktivitas pendukung. Aktivitas ini dilakukan oleh semua nakes tetapi bukan termasuk aktivitas yang sifatnya memberikan pelayanan langsung kepada pasien. Aktivitas ini mendukung kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. Nakes dapat menghabiskan 15% dari waktu kerjanya untuk melakukan aktivitas pendukung. Contohnya adalah rapat, dan home visit. Sedangkan aktivitas kelompok ke – 3 adalah aktivitas tambahan. Aktivitas ini hanya dilakukan oleh nakes tertentu dan biasanya bersifat manajerial. Misalnya, kegiatan supervisi yang hanya dilakukan oleh kepala ruangan. Contoh lainnya seperti pelatihan. Aktivitas ini menghabiskan waktu sekitar 5% saja dari total waktu kerja.
Setiap kegiatan harus dibuat detail list-nya. Misal untuk rapat, tidak mungkin satu orang melakukan 2 rapat sekaligus. Contoh lainnya, kegiatan home visit oleh bidan. Maka waktu yang dibutuhkan oleh bidan untuk keluar dari faskes ke rumah pasien itu penting untuk diperhitungkan. Aktivitas tambahan: contoh supervisi mahasiswa, training dan lain – lain.
Sesi 2
Workload Indicators for Staffing Need (WISN): Menentukan Aktivitas Standar
Dr. Mollent Okech
Mollent memaparkan bahwa standar aktivitas adalah waktu yang diperlukan bagi pekerja yang terlatih, terampil, dan termotivasi untuk melakukan aktivitas sesuai standar profesional dalam situasi yang sesuai dengan lingkungan kerjanya. Standar aktivitas ini dapat dihitung dengan mengkalkulasikan rata – rata waktu yang dibutuhkan oleh nakes dalam melakukan aktivitas kerjanya. Standar aktivitas ditentukan oleh expert yang dapat terdiri dari tenaga ahli dan organisasi profesi. Jika sebuah negara sudah memiliki standar beban kerja nasional, maka standar itu tinggal disesuaikan dengan keadaan di setiap instansi kesehatan. Perlu diketahui, bahwa WHO tidak pernah membuat patokan standar aktivitas beban kerja karena setiap negara punya kondisi uniknya masing-masing yang tidak bisa disamakan antara satu dan lainnya. Rumus untuk menghitung kebutuhan staf adalah dengan mengalikan aktivitas pelayanan kesehatan (kelompok satu) dengan aktivitas pendukung (kelompok 2) kemudian ditambahkan aktivitas pendukung (kelompok 3).
Untuk pelatihan hari ke – 3, peserta diminta untuk meng-install WISN software. Software ini akan digunakan untuk menghitung beban kerja tenaga kesehatan nantinya. Pelatihan selanjutnya dilaksanakan pada Kamis, 5 Agustus 2021 secara online melalui zoom. Pelatihan ditutup pada pukul 15.10 WIB.
Reporter: Widy Hidayah (PKMK UGM)