Semarang — Tiga pekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dilanjutkan dengan Level 4, pada 3-25 Juli, diyakini berdampak signifikan bagi tingkat keterisian rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BOR) di Semarang, Jawa Tengah, dalam menampung pasien Covid-19.
Salah satunya terlihat di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang yang dikelola Kementerian Kesehatan dan menjadi Rumah Sakit rujukan utama pasien Covid-19 di ibu kota provinsi Jateng tersebut.
“Kalau memang melihat seminggu ini trennya sangat bagus, turun banyak. Terlihat jelas di IGD, saat PPKM Darurat diterapkan masih ada banyak pasien di IGD menunggu masuk tapi sekarang kondisi IGD bersih. Secara umum bisa dikatakan BOR nya turun, tadinya 92 persen pasien covid, sekarang jadi 66 persen dari tempat tidur isolasi,” ungkap Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Kariadi, Dr. Agoes Oerip Poerwoko kepada CNNIndonesia.com, Semarang, Senin (26/7).
Dari pantauan CNNIndonesia.com, keberadaan tiga tenda yang dibangun di luar Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Kariadi sudah tidak lagi dipenuhi pasien-pasien covid-19 yang menunggu antrean kamar. Demikian pula dengan kondisi di selasar halaman yang sebelum PPKM Darurat sempat dipenuhi pasien Covid-19 terbaring dalam perawatan.
Berdasarkan data kekinian saat berita ini ditulis, kondisi BOR di sana adalah dari 381 tempat tidur di ruang isolasi, kini yang terisi hanyalah 255 pasien. Dengan kata lain, tingkat keterisiannya saat ini hanya 66 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menyebut tingkat BOR Rumah Sakit di Semarang saat ini telah menurun dari angka 95 persen menjadi 67,8 persen. Hakam menerangkan kondisi sama juga terjadi di tempat-tempat isolasi yang kini hanya terisi sekitar 24,1 persen.
“PPKM cukup memberi dampak positif. Mulai seminggu ini terjadi tren penurunan yang baik, BOR Rumah Sakit dari 95 persen jadi 67,8 persen. Dan tempat isolasi kini hanya terisi 24,1 persen. Semoga terus menurun meski kita tidak boleh lengah,” ujar Hakam.
Dari data Dinas Kesehatan, kasus aktif Covid di Semarang tercatat sebanyak 1.705 kasus, di mana 1.269 kasus merupakan warga kota tersebut. Dibandingkan sepekan lalu, kasus aktif pernah mencapai 2.200 kasus, dimana 1.700 kasus adalah warga Semarang.
(dmr/kid)
Sumber: cnnindonesia.com