MAJALENGKA – Ratusan tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di RSUD Majalengka, dinyatakan sembuh.
Sebelumnya, para nakes yang diketahui berjumlah 130 orang itu dinyatakan terpapar Covid-19 setelah menangani pasien Covid-19 yang melonjak dalam beberapa hari terakhir.
Saat ini tinggal 19 orang yang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit maupun maupun isolasi mandiri (isoman).
Mayoritas para nakes yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan dan non-nakes lainnya itu orang tanpa gejala (OTG).
“Alhamdulilah kami berhasil menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di RSUD Majalengka. Setelah bulan Juni lalu sempat dalam 1 hari ada yang positif Covid-19 lebih dari 130 orang, yang didalamnya banyak nakes. Namun sekarang alhamdulillah sudah banyak sembuh,” ujar Direktur RSUD Majalengka, Erni Harleni, Senin (26/7/2021).
Masih dijelaskan mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Majalengka ini, saat terjadi ledakan kasus di rumah sakit, kami secepat mungkin menerapkan praktik 3T (tracing, testing, treatment).
Termasuk pemberlakuan secara ketat protokol kesehatan 5M, yakni wajib menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan.
“Alhamdulillah dengan penerapan kebijakan itu, kasus Covid-19 khususnya di RSUD Majalengka memberikan dampak positif. Hal itu ditandai dengan berangsurnya para Nakes di RSUD Majalengka dinyatakan sembuh dan mereka sebagian besar sudah beraktivitas kembali melayani masyarakat di bidang kesehatan,” ucapnya.
Dia mengakui, saat ratusan nakes di RSUD Majalengka banyak yang terpapar berdampak buruk pada pelayanan di rumah sakit dengan melakukan penutupan layanan.
Hal itu juga berdampak pada kekurangan Nakes, karena harus menjalani isolasi mandiri, bahkan ada nakes yang terpaksa dirawat.
Kendati ada penutupan pelayanan, sambung Erni, pihaknya tetap membuka pelayanan di unit-unit penting, hal itu agar tetap bisa melayani masyarakat secara optimal.
Menurut Erni, guna mengantisipasi kasus ini tidak terulang kembali, pihaknya sudah mengambil langkah cepat agar kasus ini tidak menular kian meluas terhadap para pegawai maupun nakes lainnya.
Langkahnya dengan melakukan tracing terhadap orang yang pernah kontak erat.
“Ketika ada pegawai yang pernah kontak erat dengan pegawai yang positif, kami langsung melakukan pemeriksaan (entry tracing). Nah, pegawai yang hasilnya negatif kami karantina 5 hari, kemudian dilakukan pemeriksaan ulang (exit tracing),” ujar dia.
Sedangkan pegawai atau nakes yang hasilnya negatif, karantina beberapa hari, kemudian masuk kerja seperti biasanya.
Kalau yang positif dilaksanakan isolasi mandiri.
Adapun jumlah pegawai RSUD Majalengka itu sebanyak 788 orang itu terdiri nakes, pelayanan, dan keamanan.
“Alhamdulillah di awal Juli sempat ada 99 orang yang positif Covid-19, update terkini, itu tinggal 24 yang positif Covid-19. Semoga ke depan tidak ada lagi yang terkonfirmasi positif Covid-19,” katanya.
Sumber: tribunnews.com