Sumber: Kompas.com
Tsunami COVID-19 di India yang terjadi sebulan terakhir memberikan pelajaran berharga bagi Negara – negara lain agar tidak lengah terhadap virus ini. Sistem kesehatan di India, seketika kolaps dalam jangka waktu yang cepat karena penyebaran virus corona yang luar biasa banyak per harinya. India menjadi contoh sukses penurunan kasus COVID-19 beberapa bulan lalu, akan tetapi predikat yang dicapai ini ternyata menjadi boomerang dengan longgarnya protokol Kesehatan di masyarakat. Faktanya kegiatan – kegiatan yang melibatkan massa yang besar tanpa penegakan protokol Kesehatan untuk COVID-19 yang menjadi pemicu utama terjadinya tsunami COVID-19.
Indonesia harus berkaca pada kejadian tersebut, mengingat beberapa hari ke depan menjelang perayaan Idul Fitri 1442 H, banyak kegiatan yang melibatkan kerumunan massa. Kegiatan -kegiatan ini harus selalu menerapkan protokol kesehatan untuk penanggulangan COVID-19. Pemerintah Indonesia juga telah menerapkan kebijakan untuk melarang mudik selama pandemi ini, dimana kegiatan ini akan sangat berpotensi untuk menyebarkan virus COVID-19 dengan lebih cepat dan luas.
Selain itu, kegiatan wisata dan belanja pada masa lebaran sangat berpotensi untuk mengesampingkan protokol Kesehatan. Hal – hal inilah yang perlu untuk diingatkan secara terus menerus mengenai protokol kesehatan kepada masyarakat agar tidak lengah. Masyarakat harus dihimbau untuk mengurangi mobilitas, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, memakai masker, dan sesering mungkin melakukan cuci tangan. Kesadaran tentang bahaya penyebaran COVID-19 perlu diingat kembali oleh masyarakat, karena kejadian di India merupakan kelengahan akibat dari rasa sudah terbebas dari COVID-19.
Hal yang menjadi tantangan bagi sistem kesehatan di Indonesia adalah kesiapan rumah sakit menghadapi potensi adanya lonjakan kasus COVID-19 yang tersebar di berbagai daerah. Perlu kembali mempersiapkan Surge Capacity pelayanan COVID-19 di berbagai daerah sehingga tidak terjadi kelangkaan kebutuhan dan pelayanan pasien dengan mempersiapkan baik dari sarana prasarana maupun pengadaan serta distribusi logistik. Harapannya masyarakat Indonesia masih menerapkan protokol kesehatan dengan baik, sehingga tidak terjadi kejadian seperti di India.