TRENGGALEK – RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek mulai menggunakan tes GeNose C19 untuk skrining awal bagi pasien non Covid-19.
Tes menggunakana alat yang dibuat oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) itu telah dipakai dalam 2 pekan terakhir.
Direktur RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek Sunarto mengatakan, tes GeNose dipakai untuk menggantikan tes cepat antibody yang menggunakan sampel darah.
“Sekarang ini kan sudah banyak orang divaksin. Kalau sudah banyak yang divaksin, nanti hasil dari rapid test antibody bisa mengacau. Sehingga kami alternatif pakai yang lain, yaitu GeNose ini,” kata Sunarto, Senin (3/4/2021).
Ia menegaskan, tes GeNose hanya diperuntukkan bagi pasien yang tak berhubungan dengan Covid-19. Artinya, hanya pasien yang tak bergejala mirip gejala Covid-19 dan bukan kontak erat yang akan dites menggunakan alat ini.
Bagi para pasien yang terindikasi memiliki gejala Covid-19 atau kontak erat, pihak RSUD akan tetap menerapkan screening lewat tes usap polymerase chain reaction (PCR).
Selama dua pekan pemakaian, pihak RSUD belum dapat menyimpulkan soal efektivitas penggunaan tes GeNose.
Meskipun dalam beberapa kali pemakaian, hasil tes GeNose menunjukkan perbedaan dengan hasil tes usap PCR.
“Ada beberapa orang yang positif dari GeNose, kemudian di-swab positif. Ada juga yang GeNose-nya negatif, di-swab positif. Kami Tapi karena belum banyak, kami belum bisa menyimpulkan,” ungkap dia.
Untuk itu, ke depan pihak RSUD akan mengevaluasi menggunaan tes GeNose itu.
“Kadang-kadang karena pengambilan sampelnya yang salah, itu juga bisa berpengaruh,” tutur dia.
Karena hanya dipakai untuk screening internal, RSUD dr Soedomo tak melayani tes GeNose C19 untuk masyarakat umum.
Hingga saat ini, layanan umum deteksi corona yang ada di sana hanya tes cepat antigen dan tes usap PCR.
Sumber: tribunnews.com