BONTANG – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang Dr.Bahauddin MM menyatakan dengan tegas jika masih diperlukan penelitian lebih mendalam atau assesment terkait penggunaan GeNose Test bagi rumah sakit.
Hal ini menyusul adanya saran dari anggota DPRD Komisi II Bontang untuk menggunakan GeNose Test yang biayanya lebih murah sebagai alat screening Covid-19 bagi penjaga pasien. “Genose di rumah sakit itu perlu kami assessment dulu,” ujar Baha.
Nilai akurasi dari GeNose Test menurutnya masih perlu diuji karena masih adanya perbedaan pendapat dikalangan ahli terkait tes screening Covid-19 jenis ini. Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga masih belum menganjurkan penggunaannya.
Kendati Kementerian Kesehatan telah mengijinkan, namun Baha mengaku jika pihaknya tak mau gegabah dalam mengambil keputusan. “Kami tidak mau rumah sakit jadi kluster,” tegasnya.
Meskipun begitu ia tidak melarang jika GeNose dipergunakan di beberapa tempat umum, seperti bandara ataupun pelabuhan. “Kalau untuk di beberapa tempat monggo (silahkan),” ucap Baha.
RSUD Taman Husada sendiri merupakan rumah sakit milik pemerintah yang tidak berorientasi pada keuntungan semata. Biaya swab antigen bagi penjaga pasien telah melalui kalkulasi sehingga tidak memberatkan masyarakat. “Sebenarnya angka Rp.100 ribu itu biaya operasioanl kami,” ungkapnya.
Biaya swab antigen khusus untuk penjaga pasien yang menurun dari Rp250 ribu menjadi Rp100 ribu merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam meringankan beban keluarga pasien. “Kami memang pengennya antigen,” papar Baha lagi.
Antigen sudah direkomendasikan secara pasti untuk jadi alat diagnostik Covid-19. Kedepannya pihak rumah sakit akan melakukan perhitungan terhadap kebijakan lain yang bisa membantu agar biaya swab tidak dibebankan lagi ke masyarakat, melainkan ke pemerintah. “Kami lihat kalkulasinya dulu,” jelas Baha.
Pengadaan GeNose juga masih membutuhkan anggaran yang lumayan besar. “Pengadaan GeNose sekitar Rp.120 juta sampai Rp. 200 juta,” ungkapnya. Ia juga menyinggung soal ruangan khusus untuk melakukan Tes GeNose ini. “Kalau ada ruangan yang bisa di setting bisa lebih murah, kalau kami mau bangun ruangan tentu butuh dana yang besar,” tegasnya.(ADV/KK05/DISKOMINFO)
Sumber: korankaltim.com