Solo (ANTARA) – RSUD dr Moewardi Surakarta berhasil memisahkan bayi kembar siam asal Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, melalui operasi yang dilakukan pada Rabu.
“Tim operasi yang diketuai dr Suwardi ini melibatkan 18 dokter spesialis, dua dokter umum dan perawat,” kata Direktur RSUD dr Moewardi Surakarta dr Cahyono Hadi di Solo, Rabu.
Ia mengatakan dokter spesialis yang terlibat di antaranya Dokter Spesialis Anestesi, Bedah Plastik, Bedah Anak, Bedah Toraks Kardiovaskular (BTKV), Ahli Pediatri dan Konsultan Intensive Anak, serta Spesialis Anestesi Konsultan Intensive Care (KIC).
“Selain Tim Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam ini, kami juga melibatkan Dokter Psikiatri Anak serta Tim Mediko Legal RSUD dr Moewardi,” katanya.
Ia mengatakan pada proses operasi tersebut sebanyak dua Dokter Spesialis Anestesi terlibat dan bertanggung jawab dalam proses persiapan, pembiusan, dan penyiapan tempat.
Sedangkan empat Dokter Spesialis Bedah Plastik bertugas melakukan insisi kulit sampai dengan fascia sesuai desain yang telah dibuat dan penutupan defek sehingga bayi tersebut dipisahkan.
“Selanjutnya, dua Dokter Spesialis Bedah Anak bertanggung jawab dalam melakukan Separasi Hepar dan Intestinal. Dua Dokter Spesialis BTKV melakukan back up bypass vascular untuk bayi Ba dan lima Dokter Spesialis Anak dan dua Dokter Spesialis Anestesi KIC bertugas dalam perawatan pre dan post operasi,” katanya.
Untuk dua dokter umum lainnya bertugas dalam melakukan dokumentasi tindakan pemisahan.
Ia mengatakan operasi pemisahan bayi kembar laki-laki tersebut berlangsung selama hampir empat jam, yaitu mulai pukul 08.00-11.55 WIB. Setelah operasi dilakukan, dikatakannya, saat ini kedua bayi masih menjalani perawatan di ruang intensif dalam pengawasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Intensive Pediatric dan perawat khusus.
“Pemantauan terhadap bayi berinisial Ba dan Br ini dilakukan terus-menerus selama 24 jam hingga kondisinya stabil dan siap dipindahkan ke ruang rawat inap biasa,” katanya.
Sementara itu, bayi berusia 14 bulan ini lahir di Karanganyar dalam kondisi kembar dempet dada sampai perut atau “emphalopagus” dengan masing-masing memiliki organ vital utuh. Ia mengatakan bayi tersebut mulai diperiksa dan dipantau oleh Tim Dokter RSUD Dr Moewardi sejak lahir
“Setelah melakukan pemeriksaan berlanjut dan persiapan khusus, Tim Dokter RSUD Dr Moewardi akhirnya menjadwalkan operasi pemisahan bayi kembar siam pada hari ini,” katanya.
Ia mengatakan untuk biaya operasi pemisahan tersebut, dikatakannya, ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Sumber: antaranews.com