SIDOARJO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jatim terpaksa harus mengeluarkan kebijakan menolak kedatangan pasien positif terpapar virus corona atau Covid-19 dari rumah sakit (RS) rujukan lain.
Direktur Utama RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan menyampaikan, kebijakan itu diambil karena kondisi RS yang saat ini sudah kelebihan kapasitas.
“Memang kondisi kami sedang overload, bed (isolasi) kami tambah dari 175 iadi 225 sekarang sudah terisi 223 (99 persen). Sekarang di IGD masih ada 18 pasien yang belum mendapat kamar sehingga, langkah terbaik saat ini ya ditutup dulu,” kata Atok.
Dia mengatakan, penutupan penerimaan pasien rujukan itu sementara diuji coba sampai hari Minggu, apabila kondisi RSUD Sidoarjo masih overload maka penutupan akan diperpanjang.
Dia mengaku, dalam beberapa hari terakhir ini memang cukup banyak pasien Covid-19 yang datang. Tak hanya dari Sidoarjo, beberapa pasien juga datang dari daerah. Terbaru Kota Batu, Mojokerto, bahkan Blora yang ingin merujuk tetapi ditolak.
“Memang untuk pasien rujukan kami tolak, tapi kalau ada pasien yang datang mau periksa tentu kami tidak bisa menolak. Kami akan melihat kondisi kalau (pasien non Covid-19) masih bisa rawat jalan maka akan kami sarankan itu dan beri obat. Sebab, sekarang banyak pasien yang sudah ada pneumoni yang butuh perawatan,” ujarnya.
Atok mengatakan, dalam waktu dekat ini sangat sulit apabila harus menambah bed. Sebab, apabila bed terpenuhi jika sumber daya manusia (SDM) kurang akan kewalahan.
Sebagai antisipasi,dia menyampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo telah menunjuk hotel yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan. (ngopibareng/jpnn)
Sumber: jpnn.com