MUARA TEWEH – Ratusan pegawai RSUD Muara Teweh senang gembira. Hal paling ditunggu sejak lama terkait jasa pelayanan (jaspel) BPJS dan umum, terbayar. Mereka pun banyak sujud syukur.
“Alhamdulillah pak jasmed kami sudah dibayarkan, tapi hanya jaspel Bulan Januari sampai Agustus 2020 saja terbayar. Sisanya untuk september sampai desember belum tau kapan,” kata salah pegawai RSUD Muara Teweh kepada 1tulah.com, Kamis (3/12/2020) siang.
Diakuinya, semua pegawai sujud syukur sebab sudah lama dinanti pencairannya. Namun dia juga bertutur, masih banyak hak dan insentif pelayanan mereka yang masih ditunggu.
“Masih ada kog yang ditunggu dan belum tau kapan pencairannya, yaitu insentif penanganan covid dan jasa medis covid belum pak,” bebernya.
Terpisah, Direktur RSUD Muara Teweh drg Dwi Agus Setijowati membenarkan sudah adanya pencairan dana insentif jasa pelayanan.
“Untuk jaspel september baru masuk rekening BLUD rumau sakit tgl 20 Nov 2020 sebesar 335.278.800, ” kata Dwi Agus Setidjowati kepada
1tulah.com, Jumat (4/12/2020) pagi.
Dijelaskan Dwi Agus, kondisi sekarang membuat prihatin Sebab penerimaan rumah sakit terjun bebas.
Sebelum pandemi covid sambungnya, klaim bpjs rata-rata pendapatan mencapai 2,4 Miliar dan sekarang cuman 300 juta. Jadi untuk bayar gaji dan operasional saja gak bisa.
“Kalo mengedepankan jaspel medis jadi prioritas gimana untuk gaji dan operasionalnya. Pak bupati sudah cukup baik membantu rumah sakit, dan semua akan jadi bahan pertimbangan kami di managemen,” ungkapnya.
Sedang mengenai dana insentif covid sampai hari ini kata Dwi Agus belum ada masuk rekening BLUD.
Diberitakan sebelumnya, ratusan pegawai di RSUD Muara Teweh sempat resah dan mempertayakan lambannya pencairan jasa pelayanan medis.
Usut punya usut, ternyata dana itu digunakan untuk operasional rumah sakit. Beruntung Pemkab Barito Utara (Barut) bisa mencarikan solusi dan menggunakan dana APBD untuk membayar insentif jaspel medis.
(eni)
Sumber: 1tulah.com