CIAMIS – Kasus Covid-19 di Ciamis terus bertambah. Terbaru, sebanyak 22 pegawai RSUD Ciamis positif. Mereka berasal dari beberapa bagian. Namun terbanyak pegawai di layanan hemodialisa atau cuci darah. Jumlahnya 11 kasus.
Sisanya dari IGD, manajemen, tenaga kesehatan rawat jalan dan apotek.
Humas RSUD Ciamis Mamay menyampaikan sebelumnya 22 pegawai yang positif corona itu menjalani swab test hasil pada Selasa siang (1/12).
Pihaknya sampaikan bahwa secara rincingan yang kena Cpovid-19, diantaranya 11orang dari ruangan Hemodialisa, sisanya dari IGD, manajemen, tenaga kesehatan rawat jalan dan apotek.
Kondisi pegawai yang terkonfirmasi positif itu, ada berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala.
Untuk yang bergejala menjalani isolasi dan dirawat di ruang isolasi RSUD Ciamis. Sedangkan bagi yang tak bergejala, menjalani isolasi di rumahnya masing-masing dan di ruang Wijaya Kusuma lantai 3 RSUD Ciamis.
“Kami, RSUD Ciamis kini masih mendalami kasus paparan corona tersebut,” kata Mamay.
Manajemen RSUD Ciamis, kata Mamay, akan terus melakukan swab test kepada para pegawai, terutama yang kontak erat dengan pasien positif.
“Kami sampaikan meski di RSUD banyak yang kena, layanan masih berjalan biasa. Upaya kita tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Mamay.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Ciamis, jumlah pasien positif di Ciamis sebanyak 458 orang. Rinciannya, positif aktif 224 orang dan 217 orang sembuh. Dari pasien positif aktif itu yang menjalani perawatan 20 orang, isolasi mandiri 204 orang dan meninggal 17 orang.
Sebelumnya, Ciamis juga menemukan 24 aparatur sipil negara yang positif Covid. Menyikapi data tersebut, Pemkab Ciamis bertindak cepat menangani kasus tersebut.
Mereka menggelar Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Aula Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis, Jumat sore (27/11).
Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya menjelaskan, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Ciamis dalam kurung waktu satu bulan mencapai 100 orang lebih. Kenaikan kasus tersebut sejalan dengan intensitas tim medis Satgas Covid-19 yang terus melakukan tracing Covid-19 guna meminimalisir penyebaran Covid-19.
“Kita di Kabupaten Ciamis betul-betul terukur dan serius dalam melakukan tes swab, bahkan kita sudah jauh melampaui standar WHO,” ungkap Bupati dalam keterangan tertulis.
Pihaknya tidak bermain-main dengan angka kasus Covid-19, karena ingin membuktikan bahwa pemerintah benar-benar pelayan masyarakat.
“Saya di sini tidak ada kepentingan politik. Hanya ingin betul-betul memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
“Dengan kondisi sebaran Covid-19 yang meningkat, perlu dilakukannya penanganan cepat dari mulai level kabupaten sampai tingkat desa salah satunya dengan melakukan sosialisasi dan sanksi bagi yang melanggar prokes,” ujarnya menambahkan.
Herdiat menambahkan bahwa klaster perkantoran menjadi salah satu pemicu meningkatnya konfirmasi Covid-19 di Ciamis. Klaster perkantoran merupakan klaster baru.
“Kita akan berupaya secepatnya menurunkan penyebaran Covid-19, terlebih lagi kita mempunyai target pesta demokrasi yaitu pelaksanaan Pilkades,” kata dia menjelaskan.
Dalam pelaksanaan Pilkades nanti, Herdiat menekankan kepada seluruh petugas yang terlibat dalam pelaksanaan nantinya agar bisa saling terkoordinasi dengan baik dan benar-benar bisa tegas menindak bagi yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
“Kita sebetulnya bisa menuju menjadi zona hijau. Caranya adalah dengan saling mengingatkan atau saling menyosialisasikan terkait protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, Red),” tuturnya. (isr)
Sumber: radartasikmalaya.com