TASIK – Sebagian pelayanan kesehatan di RSUD dr Soekardjo terpaksa ditutup untuk sementara waktu. Hal itu sehubungan adanya tenaga medis yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Berdasarkan data Gugus Tugas, jumlah pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terus mengalami penambahan. Sampai Minggu (11/10/2020 tercatat ada 291 orang dan 181 di antaranya masih dalam proses penanganan.
Disebutkan bahwa terdapat lima orang yang sudah dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19. Namun, ada pula satu pasien meninggal dunia yakni warga asal Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya
Dari informasi yang dihimpun Radar, salah satu pasien baru yakni tenaga kesehatan di lingkungan RSUD dr Soekardjo. Hal itu,0 membuat beberapa pelayanan kesehatan di rumah sakit milik Pemerintah Kota Tasikmalaya itu ditutup.
Ada pun pelayanan yang dihentikan sementara yakni klinik THT, Jantung, Mata, Kandungan, Tumbuh Kembang dan EKG pegawai suntik. Selain itu, ruang rawat inap kelas VIP Dahlia pun ikut ditutup.
Wadir Umum RSUD dr Soekardjo, H Deni Diyana mengakui ada tiga tenaga kesehatan yang positif Covid-19. Saat ini, ketiganya sudah diisolasi dan diberikan penanganan medis. “Iya, ada tiga orang positif,” tuturnya kepada Radar, Minggu (11/10).
Hal itu bermula dari adanya tenaga kesehatan yang sakit, petugas itu pun langsung mendapat perawatan. Setelah dicek, barulah diketahui positif Covid-19. “Awalnya dikira DBD (Demam Berdarah Dengue), ternyata positif (Covid-19, Red),” terangnya.
Hasil tracing, dua orang yang melakukan kontak erat dengan tenaga kesehatan tersebut juga dinyatakan positif. Belum diketahui dari mana sumber virus itu datang. “Dari dalam atau dari luar rumah sakit kami belum tahu,” katanya.
Persoalan tersebut membuat puluhan pegawai harus dirumahkan. Khususnya mereka yang melakukan kontak erat dengan tenaga medis yang terkonfirmasi positif.
H Deni menjelaskan pihaknya sedang berupaya untuk memfasilitasi sarana khusus untuk isolasi mandiri tenaga kesehatan. Supaya potensi penularan bisa lebih diperkecil. “Kasihan juga kan pasti keluarga pegawai kita khawatir kalau isolasi mandiri di rumah,” katanya.
Kabid Pelayanan RSUD dr Soekardjo, H Dudang Erawan Suseno mengatakan lingkungan RSUD tidak menjadi lebih rawan karena temuan tersebut. Pasalnya, secara rutin dilakukan penyemprotan desinfektan. “Pelayanan ditutup bukan karena berbahaya, tapi pegawainya sementara dirumahkan dulu,” katanya.
Pelayanan secara umum baik Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat inap, sebagian klinik dan layanan kesehatan lainnya tetap berjalan. Pihaknya memaksimalkan ketersediaan pegawai yang ada. “Rencananya besok atau lusa akan dilakukan swab test kepada pegawai yang melakukan kontak erat,” tuturnya.
Pihaknya meminta maaf kepada masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan (yang ditutup) dari RSUD dr Soekardjo. Untuk sementara warga diarahkan untuk memanfaatkan layanan kesehatan di luar RSUD. “Kami pun tidak ingin begini, tapi mau bagaimana lagi,” imbuhnya.
TAMBAH LIMA PASIEN
Pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terjadi. Hingga Minggu (11/10) sore, pasien terkonfirmasi positif Covid bertambah 5 orang.
Kini total kasusnya menjadi 291 orang.
Hal itu dibenarkan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tasikmalaya, Uus Supangat. Saat ini sebanyak 186 pasien masih diisolasi. “Covid-19 masih terus naik. Kita harus terus waspadai,” katanya kepada wartawan.
“Sebanyak 186 orang yang masih aktif diisolasi baik di rumah sakit, rusunawa, dan pesantren,” sambungnya.
Sebab, kata Uus, untuk isolasi mandiri di tingkat keluarga pihaknya tak mengizinkan hal itu karena khawatir bisa menimbulkan klaster keluarga.
“Ujungnya klaster komunitas. Itu kita tak menginginkan. Dampaknya akan PSBM, yang ujungnya menghambat pemulihan ekonomi,” terangnya.(rga/rez)
Sumber: radartasikmalaya.com