SINGARAJA – Setelah membangun gedung Intalasi Gawat Darurat (IGD) pada tahun 2015 dengan anggaran fisik dan alat kesehatan hampir Rp 90 miliar, kini RSUD Buleleng bersiap merenovasi gedung Poliklinik di sisi utara IGD.
Wacana renovasi itu diungkapkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana usai bertemu dengan konsultan perencana. Pembahasan yang dilakukan di wilayah Banjar Dinas Tamblingan Desa Munduk, Kecamatan Banjar Buleleng, Jumat (18/9) lalu, juga melibatkan Sekda Buleleng Gede Suyasa, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) I Putu Adiptha Eka Putra, dan Dirut RSUD Buleleng Putu Arya Nugraha.
Renovasi gedung lama RSUD Buleleng menjadi program prioritas pembangunan tahun depan. Hal itu disebut Bupati Agus Suradnyana karena sejauh ini gedung RSUD rata-rata sudah berusia cukup tua dan sirkulasinya pun mulai tidak nyaman. Peralatan kesehatan yang menunjung pelayanan pasien sebagai rumah sakit rujukan tipe B juga patut untuk diupdate megikuti perkembangan teknologi terbarukan. Sehingga pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan prima dan terfokus di Buleleng.
Namun melihat gambaran umum rencana renovasi RSUD Buleleng yang disodorkan konsultan perencana mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah akan dilakukan secara bertahap. Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini pun memilih memprioritaskan renovasi pada gedung poliklinik di bagian depan RSUD Buleleng yang dibangun sekitar 20 tahun silam. “Selama ini polikliniknya sudah tua, sirkulasinya sudah tidak baik, alat-alatnya juga sudah lama, sudah sepatutnya direnovasi,” kata dia.
Agus Suradnyana yang juga kader PDIP ini juga mengatakan masih melakukan perhitungan kemampuan keuangan daerah. Namun rencana renovasi RSUD Buleleng secara keseluruhan yang membutuhkan anggaran Rp 300 miliar akan diposkan anggaran Rp 100 miliar untuk renovasi tahap pertama. “Untuk awal kita pasang angka Rp 100 miliar dulu tapi sudah cukup untuk memproyeksikan kesiapan RSUD dalam 5 tahun ke depan,” imbuh dia.
Dari rancangan desain renovasi gedung poliklinik RSUD Buleleng rencananya akan dibangun empat lantai dengan parkir yang luas sehingga permasalahan parkir meluber hingga ke pinggir jalan bisa dijawab. Gedung baru juga didesain dan dilengkapi dengan fasilitas terbarukan yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan pasien yang berobat ke RSUD Buleleng.
Sementara itu dalam pengembangan RSUD Buleleng, Bupati yang sering disapa PAS ini juga meminta direksi rumah sakit mempertimbangkan dan lebih mengutamakan kenyamanan pasien. Selain perbaikan sarpras jumlah hunian di masing-masing kelas ruangan juga agar dilonggarkan. Seperti misalkan pada ruang perawatan kelas III yang biasa berisi 6 bed pasien diubah menjadi hanya 4 bed, begitu juga kelas II yang biasanya berisi 4 bed dikurangi hanya 1 bed dengan kamar mandi luar, kelas satu yang sebelumnya dua bed menjadi 1 bed dengan kamar mandi dalam.*k23
Sumber: nusabali.com