ATAMBUA – Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua melakukan soft opening tujuh unit Hemodialisa ( alat cuci darah), Rabu (16/9/2020).
Soft Opening dihadiri Bupati Belu, Wilybrodus Lay, Wakil Bupati, J.T Ose, Penjabat Sekda, Marsel Mau Meta, Komisi III DPRD Belu, Direktur RSUD Atambua, Pimpinan OPD dan Direktur RSUD Atambua, dr. Batsheba Elena Corputty, MARS.
Kepada wartawan, Direktur RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, dr. Bathseba E. Corputty mengatakan dalam kerjasama operasional (KSO), perusahaan menyediakan 20 unit alat cuci darah namun baru terpenuhi tujuh unit dan siap dimanfaatkan. Sisanya akan dilengkapi secara bertahap.
Manajemen malakukan soft opening untuk pelayanan cuci darah (hemodialisa) sambil melengkapi persyaratan terkait kualitas air.
“Kami sementara mengurus persyaratan kualitas air dan sampel air dari mesin akan dibawa ke laboratorium yang terakreditasi di Jakarta. Untuk mendapatkan hasil uji lab kualitas air membutuhkan waktu sekitar 20 hari,” jelas dr. Elena.
Kata dr. Elena, pengadaan alat cuci darah ini untuk menjawabi kebutuhan masyarakat Kabupaten Belu dan masyarakat kabupaten lainnya yang merujuk ke RSUD Atambua. Selama ini, pasien yang membutuhkan pelayanan cuci darah mencanpai 60 orang. Akibat ketiadaan alat cuci darah, pasien dirujuk ke Kupang atau di rumah sakit yang memiliki pelayanan hemodialisa.
Dengan ketersedian tujuh unit mesin hemodialisa di RSUD Atambua akan membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah, baik untuk masyarakat Belu maupun masyarakat dari kabupaten lain seperti, TTU, Malaka, TTS, Alor bahkan Timor Leste.
Bupati Belu, Willybrodus Lay mengatakan, dirinya sangat bahagia karena saat ini RSUD Atambua telah memiliki alat hemodialisa sebanyak tujuh dan akan ditambah lagi secara bertahap.
Keberadaan alat hemodialisa ini akan menjawab permintaan masyarakat Belu dalam mendapatkan pelayanan cuci darah.
Anggota DPRD Belu yang juga menjabat Ketua Komisi III, Yohanes Djuang menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Belu
di masa kepemimpinan Bupati Belu, Willybrodus Lay dan Wakil Bupati Belu, JT Ose Luan yang terus menunjukan keberpihakan dalam melayani mayarakat Belu.
Menurut Juang, RSUD Atambua baru memiliki alat cuci darah di masa kepemimpinan Bupati Willy Lay dan Wabup Ose Luan. Ini wujud perjuangan sang pemimpin yang patut diberi apresiasi karena tidak semua pemimpin bisa melakukan hal seperti ini.
Usai Soft Opening, Bupati dan Wakil Bupati Belu didampingi Pj. Sekda Belu, Marsel Mau Meta, Direktur RSUD Atambua, dr. Batsheba Elena Corputty, MARS dan Anggota DPRD Belu, Yohanes Djuang, Marthen Naibuti dan Mady Manek meninjau langsung mesin cuci darah di ruang pelayanan. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Teni Jenahas)
Sumber: kupang.tribunnews.com