Dompu – Sebanyak 11 tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dompu, menjalani isolasi mandiri di rumah. Pasalnya, mereka memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal pada Selasa, 4 Agustus 2020. Dari belasan orang tersebut, 3 diantaranya merupakan dokter dan 8 para medis.
Kasubag Humas RSUD Dompu, Ida Fitriani kepada wartawan di kantornya menjelaskan, isolasi mandiri sejumlah tenaga medis itu dilakukan untuk memperkecil potensi penularan, karena selaku tim penanganan awal ketika pasien baru dibawa keluarga mereka sangat rentan terpapar. “Untuk tenaga medis yang di IGD sudah kita isolasi, totalnya 11 orang terdiri dari 3 dokter dan 8 para medis,” ungkapnya.
Selain menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, belasan tim medis tersebut akan diuji swab untuk memastikan mereka terpapar atau tidak. Jika positif maka penanganan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.
Tak hanya tenaga kesehatan, lanjut dia, pihaknya kini telah menutup sementara ruang Inap Gawat Darurat (IGD) sebagai langkah antisipasi lendakan warga terpapar Covid-19. “Tetapi pelayanan tetap dibuka untuk masyaramat, cuma digeser ke ruang transit pasien,” ujarnya.
Terpisah Sekertaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Dompu, M. Jufri mengatakan, selama penutupan IGD ini berlangsung dalam beberapa hari kedepan, pihaknya akan melakukan penyemprotan cairan UV untuk membunuh virus yang ada. Sehingga aktivitas rumah sakit bisa kembali normal seperti biasa.
Disamping itu, pihaknya akan melakukan kontak trancing terhadap semua keluarga pasien positif Covid-19 yang meninggal di Desa Doromelo. “Mulai hari ini tim langsung jalan untuk trancing semua keluarga pasien positif ini,” pungkasnya. (jun)
Sumber: suarantb.com