Dalam jurnal Marketing Institut “What is digital marketing” telah didefiniskan apa itu digital marketing, yaitu penggunaan teknologi digital untuk menciptakan komunikasi terpadu, terarah dan terukur yang membantu memperoleh dan mempertahankan pelanggan sambil membangun hubungan yang lebih mendalam dengan mereka.
Digital marketing tersebut telah digunakan untuk membangun hubungan dengan pasar untuk mempromosikan produk dan jasa dengan memakai memanfaatkan saluran database untuk mendistribusikan secara online guna menjangkau pasar ( konsumen ) secara lebih pribadi dan hemat biaya, yang selama produsen menggunakan perangkat cara yang dianggap tradisional seperti; radio, TV,billboard, dan media cetak.
Untuk saat ini, model promosi tradisional seperti itu dianggap tidak mampu memberikan umpan balik dan laporan secara cepat yang diperlukan oleh produsen apakah produknya dapat diterima atau tidak, agar selanjutnya produsen dapat mengukur dan mengambil langkah tindak lanjut dalam pengembangan produk dan terapi promotif untuk menembus pasar.
Di abad 20 ini, internet, social media, mobile marketing, website dan lain – lain menjadi salah satu pusat online digital marketing dan media pemasaran yang sangat kuat, terjangkau dan efektif untuk mendapatkan respon berupa umpan balik langsung melalui proses interaksi dan monitoring yang lebih efektif dan efisien.
Teknologi internet telah digunakan untuk mengirim pesan baik secara individual maupun kelompok melalui email, IM, RSS, atau podcast dan lain – lain, juga untuk menyebarluaskan konten, iklan banner dan informasi apapun untuk memudahkan dan memanjakan konsumen dengan berbagai layanan fitur yang mudah dilakukan untuk melaksanakan kampanye pemasaran, dengan menggunakan media digital online tersebut, memungkinkan organisasi bisnis dapat melihat secara real time bagaimana kampanye pemasaran bekerja, serta tindakan lain seperti tingkat respon dan pembelian yang dilakukan.
Media digital memungkinkan konsumen untuk menelusuri informasi lebih dalam yang dibutuhkan untuk membuat keputusan sebelum melakukan pembelian. Selain itu, konsumen dapat melakukan interaksi secara cepat dengan penjual berkenaan dengan produk yang ditawarkan.
Digital marketing itu tidak hanya berhubungan dengan iklan semata, karena iklan merupakan salah satu cara dalam memasarkan produk yang sebenarnya kurang memilki kredibilitas. Hal tersebut bisa dilihat dari sebagian masyarakat yang tidak mempercayai iklan perusahaan karena dianggap berbohong.
Tahap langkah langkah strategi pemasaran di era digital marketing
Ada beberapa langkah – langkah sederhana mengenai strategi pemasaran dalam digital marketing yang sangat efektif guna meningkatkan awarness untuk membangun kesadaran digital dan meningkatkan kesadaran merek. Ada 5 langkah yang dapat dipakai yaitu ;
- Pahami target konsumen
Kenali pasar secara mendalam dengan melakukan identifikasi “siapa dia? apa yang dia butuhkan? apa hobi dia? “ dan seterusnya
- Perhatikan pesaing
Jangan meremehkan kompetitor dalam memanfaatkan digital marketing ini untuk melakukan aktivitas promotif dalam merebut pasar, identifikasi secara mendalam modeling promotif apa yang digunakan, jika diperlukan melibatkan pihak ketiga untuk merancang desain seperti website, bentuk iklan hingga pengguanaan bahasa promotif yang dipakai
- Memilih saluran digital
Dipilih media digital online yang hendak dipakai disesuaikan dengan keinginan konsumen yang cocok untuk anda seperti Youtube, Facebook, WA, IG, dan seterusnya.
- Memaksimalkan potensi saluran
Saluran media digital yang dipilih disesuaikan dengan tujuan dari pesan yang hendak disampaikan termasuk didalamnya pertimbangan konsumen yang akan menerima sebelum memfokuskan pada pilihan saluran media digital yang dipilih dengan meningkatkan belanja baik biaya maupun waktu promotif.
- Mengukur hasil
Melakukan analisa pada efektif penggunaan media digital on line untuk promosi yang sudah dilakukan, apakah sudah memenuhi indikator capaian yang sudah dibuat ataukah belum, selanjutnya lakukan langkah langkah perbaikan apabila tidak memenuhi target
Gunakan data analisis yang ada untuk mengukur apakah program yang telah dilakukan sudah mampu mencapai standar efektifitas yang sudah disepakati, jika tidak maka perlu dilakukan revisi pada program yang sudah ditetapakan begitupun apabila mencapai target sasaran dan efektif maka perlu dikembangkan kembali (Sarwestu Widyawan).