Jakarta — Kementerian PUPR menghemat anggaran sebesar Rp1,82 triliun dari alokasi APBN 2020 untuk memfasilitasi pembangunan rumah sakit (rs) perawatan pasien virus corona (covid-19).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penghematan tersebut berasal dari pemangkasan alokasi perjalanan dinas dana paket meeting sebesar 50 persen, penundaan paket kontraktual yang belum dilelang dan dapat ditunda, dan rekomposisi alokasi anggaran kegiatan tahun jamak (MTC).
“Kementerian PUPR diamanahkan untuk dapat merealokasi anggaran untuk penanganan wabah virus corona,” ucapnya pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI pada Selasa (21/4).
Basuki menambahkan pos lain yang juga dipangkasnya berasal dari pembatalan atau penundaan kegiatan non-fisik seperti paket-paket survei, investigasi, dan DED pembangunan bendungan.
Dana tersebut kemudian digunakan untuk merehabilitasi dan merenovasi Wisma Atlet Kemayoran sebagai RS Darurat penanganan covid-19. Dalam tahap II proyek tersebut, Basuki menyebut tower 2 hingga 6 tengah diperbaiki untuk memaksimalkan penampungan jumlah pasien virus corona yang terus bertambah.
Proyek yang ditargetkan rampung pada 18 Mei 2020 tersebut terdiri dari penambahan 886 ruang bagi tenaga medis, pengalihfungsian 650 unit untuk sterilisasi tenaga medis, tambahan 1.772 kamar atau ruang isolasi atau karantina pasien, serta penambahan 650 unit IGD, ICU, dan HCU.
Kementerian PUPR juga menganggarkan dana tersebut untuk membangun fasilitas penampungan dan karantina tahap II di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Rencananya, akan ditambah fasilitas untuk menampung 1.000 tempat tidur yang digunakan untuk ruang observasi dan ruang ICU.
Sementara itu, PUPR juga mengalokasikan total anggaran sebesar Rp10,22 triliun untuk program Padat Karya Tunai yang disebar menjadi 11 program mandiri untuk meredam dampak wabah corona.
Salah satunya yaitu Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Pembangunan baru rumah swadaya, kata Basuki, ditargetkan sebanyak 12 ribu unit rumah dari anggaran Rp459 miliar atau Rp38 juta per unit rumah. Sementara dana sebesar Rp 4,35 triliun dianggarkan untuk peningkatan kualitas rumah swadaya untuk 208 ribu unit rumah.
“Kemudian, proyek pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 47.017 kilometer (Km) dianggarkan sebesar Rp518 miliar,” pungkasnya.
Sumber: cnnindonesia.com