MATARAM-Pemkot Mataram tak mau lagi kecolongan. Langkah tegas diambil mulai hari ini. Terutama bagi warga yang berstatus ODP.
“Semua jamaah tablig yang pulang dari Gowa, Sulawesi Selatan, akan dilakukan rapid tes,” kata Direktur RSUD Kota Mataram dr HL Herman Mahaputra, Selasa (14/4).
Hari ini, rapid tes dimulai dari Kecamatan Ampenan. “Kita pusatkan di Puskesmas Ampenan,” jelasnya.
Dari data Bakesbangpol Kota Mataram, tercatat 60 jamaah tablig asal Kota Mataram yang pulang dari Gowa. Mereka menyebar di enam kecamatan. “Setelah Kecamatan Ampenan, menyusul kemudian Kecamatan Sekarbela, Mataram, Selaparang, Cakranegara, dan Sandubaya,” kata pria yang akrab disapa Dokter Jack ini.
Jika hasilnya reaktif, akan langsung dikarantina di Wisma Nusantara. Statusnya pun naik dari ODP menjadi PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Sebaliknya, jika hasilnya non reaktif, maka warga tersebut diminta melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan yang ketat sebelum dilakukan Swab. “Kita tidak akan memberikan keterangan sehat jika belum Swab,” tegasnya.
Diutarakan, ODP yang ada gejala atau tanpa gejala harus ditahu kondisinya dengan melakukan rapid tes. “Kita ini sudah kecolongan. Jadi ini harus kita tutup dulu. Siapa yang datang dari Gowa kita rapid tes semua,” kata dia.
Akhir bulan ini, kata Jack, pihaknya juga akan menerima reagen (pemeriksa Korona) dari pemerintah pusat. Untuk alat-alat pendukung lainnya, pihaknya sudah lengkap. Hanya reagen ini saja yang belum ada.
“Kalau alat ini ada, dua jam sudah bisa diketahui hasil Swabnya,” tuturnya.
PDP dan ODP juga akan diwajibkan tes Swab. Jika hasilnya positif akan dikarantina di RSUD Kota Mataram. Mereka tidak akan pulang sebelum benar-benar sembuh. “Kita sudah siapkan ruangan bagi pasien Korona di RSUD Kota Mataram,” tukasnya.
Camat Ampenan Syamsul Irawan mengatakan, dari data Bakesbangpol Kota Mataram jamaah tablig dari Kecamatan Ampenan ini menyebar di empat kelurahan. Yakni, Kelurahan Ampenan Tengah, Kebon Sari, Pejeruk, dan Kelurahan Ampenan Utara.
Namun, sesuai hasil rapat gugus tugas penanangan Covid-19 Kota Mataram bersama camat, rapid tes akan dilakukan di masing-masing puskesmas di kecamatan. “Hari ini kita yang pertama akan lakukan rapid tes,” ucapnya.
Rapid tes ini tidak hanya dilakukan hari ini. Jika jamaah tablig berhalangan, maka akan dilakukan tes di lain waktu.
Terpisah, Camat Selaparang Lalu Muksan Jalaludin mengaku kesulitan melakukan tracing kontak kepada jamaah tablig yang baru pulang dari Gowa, Sulawesi Selatan. Alasannya, tidak jarang jamaah pergi keluar daerah. “Kalau untuk rapid tes mereka harus dibuatkan jadwal,” ucapnya.
Guna mengantisipasi penyebarana Korona di Kecamatan Selaparang, kata dia, tiap lingkungan kini menutup hampir semua pintu masuk. Bahkan lingkungan diminta mendata warga yang datang dari luar daerah. “Jika ada warga dari luar daerah harus melapor,” ungkapnya. (jay/r3)
Sumber: jawapos.com