Meski tidak ada kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya, akan tetapi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) di RSUD Singaparna Medika Citrautama cukup tinggi.
Rumah sakit milik pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya ini setidaknya menghabiskan 200 masker standar kesehatan per hari, serta ditambah 50 masker jenis N-95 per minggu, berikut baju hazmat-nya.
Upaya ini guna menjamin keamanan dari para perawat dan tenaga kesehatan mereka yang tengah bertugas.
Pasalnya, petugas harus terlindungi sesuai dengan protokol Kementrian Kesehatan RI, ketika merawat para PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang menjalani perawatan di RSUD SMC
Begitu pula ketika melayani pasien berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan), agar tidak ada kelalaian sekecil apapun.
Pihak SMC pun menerapkan aturan wajib mempergunakan maskes bagi siapa pun yang berada di lingkungan rumah sakit.
Hal itu diungkapkan Direktur RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, dr. Iman Firmansyah, seusai menerima sumbangan berupa APD, seperti 98 baju coverall, 1.000 masker, 200 sarung tangan dan 28 sepatu bot dari DPD Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Tasikmalaya di ruang rapat RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 16 April 2020.
“Untuk ketersediaan alhamulilah masih mencukupi, walau terus kita usahakan agar tidak kekurangan. Termasuk dengan adanya bantuan dari masyarakat, seperti dari PKS pada hari ini,” jelas dr. Iman.
Penggunaan APD inipun tergantung jumlah pasien yang dirawat. Jika jumlah PDP banyak, tentu penggunaan APD inipun memerlukan lebih banyak. Saat ini dikatakan, ada 3 orang PDP yang masih menjalani perawatan di RSUD SMC.
Dikatakan Iman, SMC kini tengah meningkatkan standar pelayanan dengan membangun laboratorium kesehatan (labkes) yang bisa membaca Covid-19 dari hasil swab pasien.
“Untuk ketersediaan alhamulilah masih mencukupi, walau terus kita usahakan agar tidak kekurangan. Termasuk dengan adanya bantuan dari masyarakat, seperti dari PKS pada hari ini,” jelas dr. Iman.
Penggunaan APD inipun tergantung jumlah pasien yang dirawat. Jika jumlah PDP banyak, tentu penggunaan APD inipun memerlukan lebih banyak. Saat ini dikatakan, ada 3 orang PDP yang masih menjalani perawatan di RSUD SMC.
Dikatakan Iman, SMC kini tengah meningkatkan standar pelayanan dengan membangun laboratorium kesehatan (labkes) yang bisa membaca Covid-19 dari hasil swab pasien.
“Saat ini kita masih mengandalkan labkes di Bandung. Itu pun daftar antriannya panjang, bisa sampai lebih dari satu minggu hasil tes baru keluar,” tambah Iman.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Tasikmalaya, Dadi Supriadi menjelaskan, pihaknya memberikan sumbangan APD ini sebagai upaya membantu melawan penyebaran Covid-19.
Terutama untuk meringankan beban para tenaga medis yang bertugas di RSUD agar aman dan menguatkan mental mereka. Sebab diperlukan pula peralatan yang memadai.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Tasikmalaya, Dadi Supriadi menjelaskan, pihaknya memberikan sumbangan APD ini sebagai upaya membantu melawan penyebaran Covid-19.
Terutama untuk meringankan beban para tenaga medis yang bertugas di RSUD agar aman dan menguatkan mental mereka. Sebab diperlukan pula peralatan yang memadai.
Dadi pun meminta, agar masyarakat jangan panik dan stres dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sebab dengan pikiran stres, maka imun tubuh pun akan turun dan akan rentan terserang virus.
Untuk sumber dana, bantuan ini diperoleh dari sumbangan para anggota dan Kader di Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Tasikmalaya.
Hadil pula para anggota dewan asal Partai Keadilan Sejahtera, seperti Anggota DPR RI KH. Torik Hidayat, Angggota DPRD Provinsi Jawa Barat, KH Tetep Abdul Latif, dan 3 Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Kurniawan, Ucu Dewi Saripah, dan Rosi Hermawati.***
Sumber: pikiran-rakyat.com