TANJUNG-Formasi dokter spesialis dalam seleksi CPNS Lombok Utara kurang peminat. Dari lima formasi yang ditawarkan, hanya ada tiga orang pelamar saja.
Kepala BKDPSDM Lombok Utara HM Najib menilai kurangnya pendaftar formasi ini dipengaruhi oleh asumsi bahwa menjadi dokter swasta lebih menguntungkan. Sebagai dokter swasta, mereka bisa bebas membuka dan menentukan waktu praktek. Sementara jika menjadi ASN, jam kerja mereka akan lebih mengikat.
“Gaji menjadi ASN biasanya juga tidak sebanding dengan yang mereka dapatkan jika membuka praktek sendiri,” ujar Najib.
Karenanya meski permintaan formasi dokter spesialis cukup banyak, jumlah pelamar sangat sedikit. Itupun kebanyakan pelamar adalah dokter yang sudah terlebih dahulu bekerja di RSUD Lombok Utara.
Terkait kebutuhan dokter spesialis di Lombok Utara, kata Najib, merupakan hasil analisis RSUD. “Hanya saja, formasi tersebut dibuka untuk meningkatkan grade RSUD yang butuh lima dokter spesialis tersebut,” sambungnya.
Sementara itu Kabid PSDM BKDPSDM Lombok Utara Datu Aryanata mengungkapkan, formasi dokter spesialis yang ada pelamarnya yakni dokter anak, dokter kandungan, dan dokter penyakit dalam. Sedangkan formasi yang kosong adalah dokter anestesi dan dokter gigi.
Untuk formasi kosong tersebut, kata dia, tergantung keputusan pusat. Pihaknya berharap pemerintah pusat tetap memberikan formasi tersebut saat perekrutan CPNS berikutnya.
“Yang jelas akan kita upayakan dan usulkan kembali,” tegas dia.
Kata Datu, formasi kesehatan lainnya seperti perawat, bidan, dan tenaga ahli kesehatan banyak peminatnya. Hanya formasi dokter spesialis ini yang kurang peminatnya.
“Tahun lalu juga begitu,” aku dia. (fer/r4)
Sumber: lombokpost.net