Kasus penyakit kanker meningkat di masyarakat. Buktinya bisa dilihat dari data pasien rawat inap di RSUD dr Soetomo. Sepanjang 2019, rumah sakit milik Pemprov Jatim itu mencatat telah menerima 167 ribu pasien kanker. Kasus paling tinggi adalah kanker payudara.
Direktur Utama RSUD dr Soetomo Dr dr Joni Wahyuhadi SpBS (K) menyatakan, dari 500 ribu lebih pasien yang dirawat inap di RSUD dr Soetomo sepanjang 2019, sepertiganya merupakan pasien kanker dengan tingkat keparahan tinggi. ’’Jumlah kasusnya sangat banyak,’’ katanya.
Joni menuturkan, setidaknya ada delapan jenis penyakit kanker yang masuk 10 kasus terbanyak rawat inap di RSUD dr Soetomo. Paling tinggi adalah pasien kanker payudara. Disusul kanker serviks dan kanker darah. ’’Sama dengan 2018, kasus kanker masih mendominasi. Posisi pertama adalah kanker payudara,’’ katanya.
Menurut Joni, banyaknya penderita kanker saat ini dipengaruhi gaya hidup dan lingkungan. Kanker merupakan penyakit genetik. Jadi, seseorang yang memiliki gen dengan turunan kanker cukup berpotensi terkena kanker pula ’’Kecenderungan untuk mendapatkan kanker lebih besar dibanding yang tidak punya gen,’’ ujarnya.
Joni menjelaskan, gen mengatur pertumbuhan kanker. Selain itu, bisa disebabkan terkena radiasi. ’’Jika memang sudah memiliki gen, gaya hidup juga harus diubah menjadi lebih sehat,’’ jelasnya.
Dari 167 ribu pasien kanker tersebut, lanjut dia, 75 persen di antaranya pengguna kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Banyaknya pasien kanker tersebut pun membuat defisit keuangan manajemen rumah sakit.
’’Sebab, besaran pengeluaran pasien tidak sebanding dengan klaim yang masuk,’’ ujarnya.
Joni mengatakan, dengan kenaikan tarif iuran BPJS Kesehatan per Januari tahun ini, diharapkan ada perbaikan sistem pembayaran ke rumah sakit. Yakni, berdasar clinical guideline yang kemudian disusun unit cost. Jadi, cost of care setiap penyakit di setiap rumah sakit bisa dihitung.
’’Agar rumah sakit tidak mengalami banyak defisit,’’ katanya.
Berdasar data yang diperoleh Jawa Pos, klaim pelayanan jaminan kesehatan nasional (JKN) yang telah diajukan RSUD dr Soetomo dan belum diselesaikan atau dibayar BPJS Kesehatan pada 2019 mencapai Rp 126 miliar. Data tersebut per 27 Desember 2019.
Sumber: jawapos.com