Edisi Minggu ke 27: Selasa 7 Juli 2020
Sistem Manajemen Rumah Sakit yang Saling Terkait

Sistem Manajemen Rumah Sakit yang saling terkait adalah sistem manajemen kesehatan berbasis web yang unik yang menghubungkan semua rumah sakit yang beroperasi di negara ini untuk operasi manajemen rumah sakit yang efisien. Motivasi di balik pekerjaan ini adalah untuk mengatasi pengalaman tantangan di operasi rumah sakit sehari – hari, terutama untuk mendapatkan catatan riwayat pasien di rumah sakit mana pun selama perawatan kasus darurat. Ini dicapai dengan pengambilan data, penyimpanan, pengambilan, dan pengelolaan informasi yang tepat (yang melibatkan riwayat diagnostik dan penagihan medis) yang dapat mengatasi banyak pasien; mengurangi beban kertas kerja sistem manual dan ditujukan untuk meningkatkan sistem perawatan kesehatan. Kerangka pengembangan sistem ini dirancang dan diimplementasikan menggunakan persyaratan fungsional yang dikumpulkan dari definisi masalah dan analisis. Metodologi yang digunakan adalah Rapid Application Development (RAD). Alat pengembangan pemrograman front-end menggunakan JavaFx, HTML, CSS, JavaScript, sedangkan PHP, XAMPP Server Engine di back-end, dan Teknologi Biometric Fingerprint. Sistem ini berhasil diimplementasikan pada sistem operasi Windows 7. Hasilnya diuji dan solusi web yang dikembangkan dapat menangkap input data, penyimpanan, pengambilan, dan memungkinkan rumah sakit mengakses catatan riwayat medis pasien apa pun dari antarmuka terpadu. Dengan demikian keadaan darurat dapat ditangani. Oleh karena itu, ini menghasilkan peningkatan besar dalam pemeliharaan dan manajemen informasi rumah sakit terhadap kualitas perawatan pasien. Artikel ini dipublikasikan pada 2018 di International Journal of Science and Research
Selengkapnya
Menanggulangi Kesenjangan Kesehatan Mental Selama Wabah COVID-19
CoP for Health Equity

Wabah COVID-19 berdampak pada kesehatan mental di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan swaperiksa web PDKSJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) per 14 Mei 2020, terdapat 69% dari 2.364 responden menderita masalah psikologis, antara lain cemas, depresi, dan trauma psikologis. Prevalensi penderita gangguan jiwa akan terus meningkat selama wabah COVID-19, sehingga sekarang timbul suatu urgensi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mental. Namun, apakah Indonesia siap untuk menanggulangi masalah kesehatan mental yang muncul selama dan setelah wabah ini berlangsung?
Selengkapnya
Webinar How COVID-19 Burdened Equity in Education and Health for Special Need Children
Community of Practice for Health Equity
July 16, 2020
COVID-19 pandemic had caused the closure of majority of schools and universities throughout Indonesia. In order to continue with learning, various technologies had been used as tools to deliver information and knowledge. It is no doubt the effect brought upon by the changes had been felt by all of the people involved, children with disabilities need to face additional challenges that may not be felt by others. Students who are deaf, blind, speech impaired, mental disabilities and others with special needs are unable to use educational technologies as smoothly as their friends without special needs. We rarely see school materials that are built with sign language, subtitles, captions, audio and other format that can ease the learning of such children.
Selengkapnya
|