Anggaran untuk fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada akhirnya resmi disepakati pemkot dan dewan dalam rapat paripurna kemarin (21/10). Fasilitas yang dibangun untuk mempercepat penanganan pasien kanker itu ditargetkan tuntas tahun depan. Masalahnya, warga sekitar RS belum diberi sosialisasi mengenai rencana tersebut.
Yang muncul di benak Ketua RT 1, RW 8, Kendung Rejo, Kecamatan Benowo, Heri Suprapto, saat mendengar kata nuklir, adalah bom dan peperangan. Dia belum pernah mengetahui bagaimana teknologi nuklir itu dimanfaatkan dalam bidang kedokteran. ”Kalau tidak ada sosialisasi ya jelas takut warga. Tapi, kalau tahu fungsinya, mungkin warga malah mendukung,” kata Heri Hingga kemarin, memang belum ada informasi resmi dari pemkot kepada warga terkait rencana itu. Warga hanya mengetahui rencana tersebut dari pemberitaan. Mereka berharap ada sosialisasi khusus.