MEUREUDU – Pembangunan taman bunga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya menuai pro kontra di kalangan warga termasuk sejumlah pejabat.
Pasalnya, taman bunga tersebut dibangun di luar pagar RSUD Pijay.
Sejumlah orang menilai bahwa, apa yang sedang dilakukan Direktur RSUD setempat sebuah keanehan dan bakal ditertawakan publik.
Karena lazimnya terlihat yang namanya taman bunga itu letaknya di dalam kompleks pekarangan.
Tapi RSUD Pidie Jaya membangun taman di luar pagar dan letaknya pun di pinggiran jalan nasional.
Kondisi ini diperkirakan akan menjadi santapan ternak yang berkeliaran siang maupun malam.
Sehingga, bunga yang ditanam di pinggiran jalan jadi makanan empuk bagi ternak berkeliaran.
Beberapa warga seputar lokasi tersebut juga berucap, jika taman bunga di situ lokasinya, itu sudah cocok alias pas sekali.
Alasannya, kawanan sapi tak perlu lagi jauh-jauh merumput hingga ke Cot Trieng (maksudnya ke Kompleks Pemerintahan Pijay—-red).
Karena pinggiran jalan sudah tersedia makanan empuk.
Menanggapi kritikan itu, Direktur RSUD Pijay, dr Fajriman yang ditanya Serambinews.com menyebutkan, kendati ada yang pro kontra, namun pekerjaan tersebut akan terus berlanjut.
Lokasi taman bunga yang memanjang searah dengan jalan nasional atau kurang lebih 75 meter dengan kelebaran hampir dua meter kini sedang dibangun.
Paling untuk pelebaran yang perlu diperkecil lagi. Lagi pula akses melalui pinggiran taman dimaksud masih dapat dilakukan.
“Jika ada pelebaran jalan, ya silakan saja, kami tidak keberatan,” kata dr Fajriman.
Ditambahkan, alasan lain taman itu dibangun di luar pagar adalah untuk menghindari orang yang berjualan di sepanjang jalan.
Ditanya tentang Halte di lokasi tersebut yang kini sudah dibongkar, Fajriman menyebutkan, pihaknya akan membangun lain di kompleks RS atau tak jauh dari ruang IGD.
Sementara Kadis PU Pidie Jaya, Ruzal Fikar ST menjawab Serambinews.com mengatakan, pihaknya sama sekali tidak menyetujui taman bunga dibangun di pinggir jalan nasional.
Konon lagi, dalam waktu dekat jalan nasional itu akan diperlebar untuk dijadikan dua jalur.
Jadi tidak benar jika ada sementara orang yang menilia itu sudah ada izin dari Kadis PU Pijay.
“Saya tegaskan sekali lagi, kami Dinas PU tak menyetujuinya taman bunag dibangun pinggiran jalan nasional,” tandas Rizal Fikar. (*)
Sumber: tribunnews.com