Edisi Minggu ke 53: Selasa 24 Desember 2019
Ponsel Sebagai Alat Pemicu Patogen Potensial Di Rumah Sakit Ponsel cerdas yang digunakan dalam pengaturan klinis mengandung bakteri yang berpotensi patogen, dan ini dapat menimbulkan risiko infeksi. Penelitian sebelumnya telah mengandalkan metode berbasis kultur. Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi jumlah dan keragaman kontaminasi mikroba pada ponsel pintar staf rumah sakit menggunakan metode yang bergantung pada kultur dan kultur – independen; untuk menentukan prevalensi patogen potensial yang kebal antibiotik; untuk membandingkan komunitas mikroba staf rumah sakit dan telepon kelompok kontrol. Hasilnya, hampir semua (99,2%) ponsel pintar staf rumah sakit terkontaminasi dengan patogen potensial, dan unit pembentuk koloni bakteri (colony forming units/ CFUs) secara signifikan lebih tinggi pada telepon rumah sakit daripada pada kelompok kontrol. Staphylococcus aureus (MRSA) yang resistan terhadap metisilin dan Enterococcus yang resisten vankomisin hanya terdeteksi pada ponsel rumah sakit. Metabarcoding mengungkapkan banyaknya kontaminan Gram – negatif yang jauh lebih besar, dan keanekaragaman yang jauh lebih besar, daripada metode berbasis kultur. Bacillus spp secara signifikan lebih berlimpah di kelompok rumah sakit. Penelitian ini memperkuat kebutuhan untuk mempertimbangkan kebijakan pengendalian infeksi untuk mengurangi risiko potensial yang terkait dengan peningkatan penggunaan ponsel cerdas di lingkungan klinis, dan menyoroti keterbatasan metode berbasis budaya untuk swabbing lingkungan. Artikel ini dimuat dalam Journal of Hospital Infection pada 2019. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Reportase Webinar Scaling up Health Equity and Innovative Solution for UHC in South East Asia |
|
Medical Tourism : Angin Segar Dunia Kesehatan dan Pariwisata Indonesia |
23 Dec2019
Edisi Minggu ke 53: Selasa 24 Desember 2019
Subscribe
Login
0 Comments