SURABAYA–Gubernur Khofifah menyerahkan penghargaan Hasil Evaluasi atas Implementasi SAKIP pada 47 perangkat daerah di lingkup Pemprov Jatim. Untuk nilai akuntabilitas kinerja yang mendapatkan predikat “AA” tahun 2019 yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jatim dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jatim.
Sementara yang mendapat predikat A sebanyak 45 OPD. Antara lain, RSUD Dr. Soetomo, Dinas Sosial, RSUD dr. Saiful Anwar Malang, Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, RSUD Haji Surabaya, Biro Organisasi, Biro Humas dan Protokol, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Inspektorat, dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyerahkan penghargaan hasil kompetisi inovasi pelayanan publik (kovablik) terhadap OPD baik di lingkup Pemprov Jatim maupun Pemkab/Kota di Jatim. Untuk perangkat daerah yang mendapat hasil penilaian TOP 25 diantaranya yaitu Agen Lingkungan Jaman Now SMPN 7 Kab. Situbondo, Among Tani Dinas Pertanian Kota Batu, Baik Lo Jatim Diskanla Prov. Jatim, dan Double Track Dispendik Prov. Jatim,
Sedangkan, penerima hasil penilaian TOP 45 antara lain yakni Gadis Ayu Dispendukcapil Kab. Lumajang, Gema Saji Dinkes Kab. Bondowoso, Grebek Dahak TB UPTD Puskesmas Ngasem Kab. Kediri, Kades Lawas Inspektorat Prov. Jatim, Kursi Biru Puskesmas Tanjungsari Dinkes Kota Surabaya, Seppeda Motor DPMD Prov. Jatim, dan Siput Keliling DPM dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Sumenep.
Disela-sela usai menerima Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa , Direktur RSU Haji Surabaya drg.Sri Agustina Ariandani,M.Kes menuturkan ,” Kunjungan pasien lansia di Rumah sakit Haji surabaya berobat mengalami peningkatan. RSU Haji
Surabaya sebagai rumah sakit yang peduli geriatri secara proporsi jumlah kunjungan pasien lansia mengalami peningkatan sebesar 25% dari total pasien rawat jalan. Antrian layanan yang lama menjadi masalah bagi pasien lansia.” Tuturnya
Lanjut beliau ,” Dengan GETAS (geriatri prioritas) RSU Haji Surabaya sebagai bentuk pelayanan dikhususkan bagi pasien geriati.Pelayanan geriatri diberikan kepada masyarakat lanjut
usia dengan kriteria umur 75 tahun.” Jelasnya
RSU Haji Surabaya berinisiatif mempercepat layanan geriatri di poli rawat jalan dengan memberikan Fasilitas fast track yang dikembangkan dengan inovasi pendampingan oleh helper geriatri. Hal ini bertujuan menjaga kenyamanan dan keamanan serta kepuasan. Resiko jatuh pada pasien geriatri
dapat dihindari dengan adanya helper yang selalu mendampingi pasien.Dengan sistem fast track waktu pelayanan pasien geriatri menjadi lebih cepat.
Pelayanan geriatri akan memberikan rasa nyaman saat menunggu antrian, ada fasilas “Nyantri” (Nyanyi sambil antri) dihalte musik sehingga mampu mengurangi kejenuhan.Helper geriatri akan membantu mengantar pasien geriatri dimulai saat pasien datang dan diantar menuju poli rawat jalan. Helper geriatri akan membantu mengurus surat-surat yang dibutuhkan dan mengantar ke dokter poli spesialis yang dituju.” Imbuh Bu Direktur usai menerima 2 Penghargaan Dari Gubernur Jatim.
Setelah pelayanan, pasien geriati menunggu di lounge geriatri, seraya menunggu obat-obatan dari apotik. Di lounge geriatri, pasien geriatri dapat menikmati fasilitas PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit), bimbingan rohani, dan edukasi gizi.Program ini sangat membantu para lansia khususnya pasien geriatri yang tidak ada pendampingnya pada saat periksa ke rumah sakit.Mereka akan merasa nyaman seperti ada keluarga sendiri pada saat periksa.” Ucapnya
Kedepannya diharapkan meningkatkan angka kunjungan pasien lansia dan pasien pada
umumnya di Rumah Sakit Haji Surabaya. Program layanan peduli geriatri terus dikembangkan, mulai dari fasilitas halte musik, senam beser, senam lansia, paguyuban lansia dan layanan fast track di poli rawat jalan menjadi layanan helper geriatri yang siap mendampingi selama proses pemeriksaan. Penyediaan helper ini sangat membantu pelayananan pasien.
Sesuatu yang sangat sederhana tapi bisa mengakomodir kendala-
kendala yang di hadapi pasien geriatri. Dan yang paling penting adalah pasien merasa seperti ada keluarga yang ada di rumah sakit sehingga tetap merasa aman dan nyaman pada saat periksa.Inovasi ini dapat diadaptasi di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang mengutamakan layanan keamanan dan kenyamanan pasien geriatri.Pasien merasa puas dan senang dengan pelayanan yang cepat, aman dan nyaman.” pungkasnya(ady)
Sumber: suksesinasional.com