Tahun 2019 akan segera berakhir dalam beberapa minggu. Berada pada era digital saat ini tentunya membuat peranan teknologi menjadi besar untuk digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia kesehatan menjadi salah satu tempat dimana teknologi – teknologi baru dikembangkan dan banyak diterapkan, terutama untuk kepentingan diagnosa penyakit dan juga penanganan atau penyembuhan penyakit. Berikut adalah 10 teknologi yang dikembangkan hingga 2019 dan mendapat perhatian terbanyak dari dunia.
- CRISPR
Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR) adalah teknologi rekayasa genetik terdepan yang ada saat ini. Teknologi ini memang bukan merupakan teknologi baru yang muncul 2019, teknologi ini telah lama didengungkan namun hingga saat ini CRISPR masih menjadi issue hangat di dunia teknologi kesehatan. Teknologi ini bekerja dengan cara memanfaatkan mekanisme alami dari sistem imun sel bakteri / virus yang menyerang tubuh, untuk kemudian rantai DNA – nya dapat dipotong. Pemotongan rantai DNA ini menjelma menjadi salah satu metode penyembuhan penyakit. Dengan merekayasa genetika, beberapa ancaman kesehatan seperti penyakit kanker dan HIV berpotensial untuk dapat ditangani pada masa mendatang.
Bagaimanapun, kemunculan teknologi maju yang memiliki kekuatan besar atau powerful akan memunculkan pula kontroversi di masyarakat. Mayoritas kontroversi yang muncul menyangkut hak kemanusiaan dan issue “play God” atau dengan kata lain bermain dengan takdir Tuhan. Beberapa juga mencemaskan bahwa kemajuan teknologi ini akan disalahgunakan untuk kepentingan komersil seperti beberapa pihak yang akan memanfaatkannya sebagai ‘alat desainer bayi’. Hingga saat ini CRISPR sendiri merupakan generasi pertama yang dikembangkan dan belum diketahui kemampuan penuh yang dapat dilakukan oleh teknologi ini.
- Telehealth
Di era modern seperti saat ini banyak dari masyarakat dunia lebih memilih pelayanan yang berbasis digital. Telehealth dideskripsikan sebagai teknologi maju yang berkembang dengan cara pemberian layanan medis melalui peralatan digital dibandingkan bertemu secara tatap muka dengan dokter. Banyak aplikasi di dunia telah dikembangkan, dimana dalam aplikasi tersebut pasien dapat berkonsultasi dengan dokter yang mereka pilih secara online, menerima diagnosa instan dan juga edukasi medis, hingga mendapatkan resep dan melakukan pembelian obat secara online. Dengan demikian pasien merasa diuntungkan karena mereka tidak perlu lagi mengantri di rumah sakit, pergi ke luar rumah untuk mengkonsultasikan penyakitnya, mengantri obat dan sebagainya. Mereka t mendapatkan seluruh paket pelayanan kesehatan hingga menerima obat yang diantar ke rumah hanya dengan menggunakan ponsel pintar yang mereka miliki.
Berkembangnya teknologi ini tentu memiliki keterbatasan karena hanya beberapa penyakit yang dapat tertangani secara penuh melalui media elektronik. Beberapa pasien dengan penyakit yang lebih serius tentunya tetap membutuhkan rujukan yang kemudian daoat digunakan untuk pemeriksaan oleh dokter dan juga pemeriksaan penunjang di penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit. Namun tentunya hal ini sudah cukup membantu, hingga ke depannya diharapkan pelayanan kesehatan akan lebih efisien dan efektif terutama di rumah sakit. Pelayanan rumah sakit akan fokus pada penanganan medis lanjutan.
- Virtual Reality
Virtual Reality sudah ada sejak beberapa waktu dan akhir – akhir ini teknologi Virtual Reality juga dipakai dalam dunia medis. Dalam bidang akademis contohnya teknologi ini telah dipakai sebagai media pembelajaran anatomi, berlatih prosedur keterampilan medis, dan lain -lain. Dalam hal diagnosis dan kuratif, visualisasi yang dapat diberikan teknologi ini memungkinkan pemberian terapi yang lebih efisien dan efektif. Sebagai contoh, di beberapa negara maju, sudah diterapkan penggunaan teknologi Virtual Reality ini untuk kepentingan operasi. Sebagai contoh ketika akan dilakukan pembedahan terhadap massa yang ada pada organ hepar, maka sebelum operasi, dokter bedah yang bersangkutan akan menghubungkan hasil CT-scan pasien ke teknologi Virtual Reality ini sehingga dokter bedah akan dapat melihat organ pasien bersangkutan secara jelas, melihat dari berbagai sudut mengenai organ tersebut dan organ – organ di sekitarnya agar dapat menentukan rencana operasi yang lebih baik agar didapatkan pembuangan jaringan seminimal mungkin namun dengan manfaat semaksimal mungkin.
- Precision Medicine
Precision Medicine adalah teknologi yang berkembang dengan memberikan pelayanan pengobatan medis bersifat individu kepada masing – masing pasien berdasarkan genetika masing – masing individu. Teknologi ini menjadikan pengobatan lebih efektif karena hanya khusus memberikan terapi pada sel – sel target, contohnya yang sering dipakai adalah dalam pengobatan kanker. Teknologi ini memungkinkan kanker diterapi dengan hanya berfokus pada sel – sel yang sudah terkena penyakit tanpa melibatkan sel – sel yang masih sehat. Tidak hanya pada kanker, teknologi ini juga diterapkan pada pengobatan Rheumatoid Arthritis (RA) dengan menggunakan metode yang sama dimana gen yang terserang penyakit akan dilemahkan sehingga mengurangi gejala sekaligus mencegah kerusakan sendi berlebih.
- Health wearables
Teknologi yang dimaksud dalam hal ini adalah teknologi kesehatan yang dapat dipakai ataupun dibawa dalam aktivitas sehari – hari. Sebagai contoh saat ini banyak jam tangan yang sudah dapat mendeteksi detak jantung, aplikasi ponsel pintar yang dapat menghitung jumlah langkah harian, mengukur pola tidur, dan sebagainya. Perkembangan teknologi ini semakin ditunggu oleh masyarakat, diharapkan ke depannya teknologi ini dapat membantu menangani penyakit kronis yang jumlah penderitanya kian meningkat dengan membantu memonitor dan meningkatkan kesadaran pasien akan kebugaran dirinya.
Pada akhir 2018, Apple meluncurkan jam tangan yang terintegrasi dengan sebuah sistem EKG untuk mendeteksi irama jantung dari penggunanya. Kini bahkan jam tangan terbaru Apple sudah dapat mendeteksi level kebisingan di sekitar diri pasien dan memberi peringatan ketika level kebisingan tersebut mencapai ambang yang dapat membahayakan kesehatan, selain itu alat yang dikembangkan Apple ini juga dapat mendeteksi ketika penggunanya secara tiba – tiba hilang kesadaran dan memanggil bantuan segera.
- Artificial Organs
Kemunculan teknologi 3D – printing tidak luput dari perhatian kalangan medis hingga diterapkan untuk kepentingan terapi. Di awal percobaannya teknologi ini telah dimanfaatkan untuk pembuatan kulit untuk mengganti kulit yanhg hilang pada korban kebakaran. Hingga saat ini peneliti telah berhasil mengembangkan teknologi ini untuk membuat beberapa organ tiruan seperti pembuluh darah, ovarium, bahkan pancreas. Hal ini tentunya sangat menjanjikan sehingga kedepannya diharapkan permasalahan kesehatan ketika berhadapan dengan kegagalan organ akan dapat terselesaikan dan jutaan nyawa akan dapat terselamatkan. Kendati demikian, peneliti masih terhalang oleh sulitnya organ – organ tiruan ini dapat diterima oleh tubuh pasien tanpa harus mengalami reaksi penolakan dari sistem imun pasien itu sendiri sehingga hingga saat ini teknologi ini belum dapat diterapkan secara luas.
- 3 – D Printing
Berkaitan dengan poin sebelumnya, teknologi cetak tiga dimensi ini juga dapat dipakai pada aspek lain dalam dunia medis sebagai contoh lain adalah dalam aspek farmasi dimana kemampuan cetak 3D ini memungkinkan terciptanya pil – pil yang mengandung berbagai obat dimana dapat membantu pasien dengan medikasi yang sangat banyak sehingga angka kepatuhan untuk meminum obat pada pasien – pasien seperti itu akan meningkat.
- Wireless Brain Sensors
Teknologi yang satu ini membantu peneliti dan dokter meneliti dan mengukur temperature ataupun tekanan pada otak. Menurut plasticstoday.com Bio-resorbableelectronics adalah sebuah alat berbahan plastik yang ditempatkan di otak dan dapat larut ketika sudah tidak lagi dibutuhkan. Teknologi ini mengurangi kebutuhan untuk operasi – operasi tambahan yang tentunya akan lebih efisien dan efektif karena menyangkut organ yang vital dan beresiko tinggi terhadap sebuah prosedur operasi.
- Robotic Surgery
Saat ini operasi dengan menggunakan teknologi robot sering digunakan di dunia terutama di negara – negara maju untuk operasi operasi dengan invasi minimal. Teknologi ini meningkatkan presisi, kontrol dan fleksibilitas dalam operasi. Dengan menggunakan operasi berbasis robot ini dokter bedah dapat melakukan prosedur yang sangat kompleks yang biasanya tidak dapat dilakukan karena memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Semakin majunya teknologi, hal ini dikombinasikan dengan teknologi Augmented Reality yang memungkinkan bagi dokter bedah untuk memberikan informasi tambahan tentang pasien selama operasi secara real – time. Walaupun terdapat kecemasan bahwa teknologi ini dapat menggantikan dokter manusia ke depannya, namun peneliti percaya bahwa manusia sebagai makhluk termulia di bumi memiliki level kecerdasan tertentu yang tidak dapat digantikan oleh alat manapun, sehingga teknologi robotic surgery ini hanyalah bersifat tambahan yang membantu dan meningkatkan layanan bedah dari seorang dokter bedah.
- Smart Inhalers
Inhaler adalah terapi utama dari penderita asma yang jika digunakan secara benar akan efektif pada 905 pasien. Namun demikian, penilitian menemukan bahwa hanya 50% pasien dengan asma yang diterapi dengan inhaler dapat benar – benar mengontrol derajat kekambuhan asma. Setelah diteliti lebih lanjut dari pasien yang tidak terkontrol asmanya, 94% pasien tidak menggunakan inhaler secara benar.
Karena hal inilah dikembangkan sebuah teknologi bernama bluetooth – enabled smart inhalers berupa sebuah alat kecil yang ditempelkan ke inhaler pasien dan terhubung pada ponsel pasien. Teknologi ini akan memberikan data berupa waktu digunakannnya inhaler dan juga apakah inhaler telah dipakai secara benar. Data ini akan terekam dan tersimpan di ponsel pasien sehingga pasien akan dapat melacak dan mengontrol kondisi asmanya.
Perkembangan teknologi adalah salah satu hal yang menjadi dasar kemajuan dunia ini, sehingga masyarakat diharapkan menyambut dengan tangan terbuka akan hal ini. Di dalam dunia medis sendiri perkembangan teknologi diharapkan terus bermunculan agar dapat penyelesaikan beberapa permasalahan kesehatan yang saat ini masih dianggap memiliki jalan buntu akan penyembuhannya atau penyelesesaiannya yang tentunya apabila masalah – masalah ini terselesaikan akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dunia. (Saraswati S Putri)
Source :
https://www.proclinical.com/blogs/2019-2/top-10-new-medical-technologies-of-2019
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5278803/
https://www.healthline.com/health-news/tech-innovations-healthcare-2018#1
https://www.cnet.com/news/5-ways-the-apple-watch-keeps-you-healthy/