Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematika dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sistem ini terdiri dari gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi. Informasi kesehatan adalah hal yang selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan baik dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternative solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.
SIK menurut WHO merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), Sistem Informasi Kesehatan (SIK) termasuk ke dalam sub sistem ke – 6 mengenai “Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan”. WHO juga menjabarkan manfaat dari investasi sistem informasi kesehatan antara lain : membantu pengambilan keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya serta pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
Adapun manfaat pengadaan sebuah Sistem Informasi Kesehatan ini di dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya adalah :
- Memudahkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan
- Memudahkan fasilitas kesehatan (faskes) dalam mendata setiap pasien yang mendaftar untuk berobat
- Mengontrol semua kegiatan yang berlngsung di dalam faskes tersebut
Seperti pengantar pada artikel sebelumnya, bahwa Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia dibagi ke dalam beberapa bagian tergantung cakupan wilayah yang dikelola. SIKNAS adalah sebuat sistem informasi kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan RI yang merupakan sistem dengan akses terbatas. Jaringan SIKNAS adalah jaringan komunikasi data terintegrasi dengan menggunakan Wide Area Network (WAN), jaringan telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan untuk mengirim data jarak jauh antara Local Area Network (LAN) yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal komputer lainnya. Selain itu, juga dikembangkan program mobile helath (mHealth) yang dapat langsung terhubung ke sistem informasi puskesmas (aplikasi SIKDA Generik)
Di area yang lebih sempit yaitu kabupaten/kota dan provinsi, sistem dikelola dengan SIKDA. Sistem ini dikelola oleh dinas kesehatan setempat berdasarkan laporan yang diberikan semua fasilitas kesehatan setempat, terkecuali faskes yang merupakan milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Laporan – laporan yang masuk dapat berupa laporan hardcopy atau softcopy. Laporan hardcopy akan dientri kedalam aplikasi SIKDA Generik secara manual, sedangkan laporan softcopy akan diimpor ke dalam aplikasi SIKDA Generik selanjutnya diunggah ke Bank Data Kesehatan Nasional.
SIKDA Generik adalah upaya fragmentasi data dalam bentuk aplikasi yang dikembangkan oleh pemerintah. Sistem Informasi Kesehatan berbasis Generik ini memiliki karakteristik : inpur pencatatatan dan pelaporan berbasis elektronik (computerized), input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan, tidak ada duplikasi, serta akurat, tepat, hemat suber daya (efisien) dan transparan.
Dalam pengembangannya, pengelompokkan informasi dilakukan berdasarkan pada karakteristik integrasis sistem informasi yaitu :
- Sistem informasi yang mempunyai derajat integritas internal yang tinggi :
- Sistem informasi rekam medis elektronik
- Sistem informasi manajemen dokumen
- Sistem informasi farmasi
- Sistem informasi geografis
- Sistem pendukung pengambilan keputusan kesehatan
- Sistem informasi eksekutif
- Data warehouse dan datamining
- Sistem informasi yang mempunyai derajat integrasi eksternal yang tinggi
- Sistem informasi rekam medis elektronik
- Telemedicine
- Internet, intranet, ekstranet
- Sistem informasi kesehatan publik
SIMPUS adalah sistem yang dikembangkan untuk mengelola sistem informasi kesehatan pada level puskesmas, menggantikan sistem pencatataan dan pelapuran terpadu puskesmas (SP2TP). Seperti SIKNAS dan SIKDA, sistem ini sudah terkomputerisasi namun dalam pelaksanaannya masih belum berjalan optimal di daerah karena berbagai alasan baik dari kurangnya sarana yang ada maupun kurangnya SDM yang mampu mengelola sistem terkomputerisasi ini. Ke depannya, puskesmas sebagai tombak pemerintah dalam upaya pelayanan kesehatan di masyarakat diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan SIMPUS dalam pencatatan dan juga pengelolaan informasi kesehatan di puskesmas agar sistem yang berjenjang ini dapat berjalan secara maksimal hingga pada level nasional. (Saraswati S Putri)
bagi yang mau gabung Alumni Kesmas Konsentrasi Sistem Informasi Kesehatan bisa menghubungi saya di 082243709806 atau ig angara24.. lagi sangat membutuhkan orang2 hebat untuk membangun komunitas (forum) SIK agar lebih jelas tugasnya dilapangan
Makasi informasinya kak
Harus banyak nyari tu tentang jurusan ini