Tulungagung – Sebagai salah satu rumah sakit rujukan regional wilayah Jawa Timur bagian Selatan, RSUD dr. Iskak Tulungagung terus berinovasi sebagai bentuk komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik di era Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) kini. Buktinya, bulan Agustus lalu RSUD dr. Iskak Tulungagung dinobatkan menjadi pemenang sebagai fasilitas kesehatan terbaik kategori rumah sakit kelas B di ajang BPJS Kesehatan Award. Tidak hanya skala Nasional, prestasinya sudah mencapai skala Internasional.
Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M. Kes menyampaikan bahwa di era JKN-KIS saat ini RSUD dr, Iskak Tulungagung menjadi bagian integral penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Indonesia yang tentunya ber-partner dengan BPJS Kesehatan. Ditengah regulasi yang masih terus berproses, RSUD dr. Iskak Tulungagung terus berjalan mendukungan penyelenggaraan Program JKN-KIS.
“BPJS Kesehatan masih berproses regulasinya, terkadang belum sampai hitungan bulan sudah ada perubahan, intinya sebagai Direktur saya mengajak civitas hospitalia untuk memahami, the show must go on. Jadi intinya pelayanan kepada masyarakat itu harus terus berjalan, tidak boleh terganggu dengan regulasi yang belum sempura dan tidak pernah sempurna karena regulasi adalah buatan manusia. Namun di tengah-tengah kebelumsempurnaan dan ketidaksempurnaan regulasi itu bagaimana kita bisa memecahkan permasalahan pasien tanpa menabrak regulasi itu sendiri, itulah kemudian diperlukan kepemimpinan yang inovatif. Inovatif itu artinya harus jelas penganggaran dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan, di luar itu bukan inovatif namanya,” tutur Bapak kelahiran Tulungagung ini.
dr. Supriyanto melanjutkan, Program JKN-KIS ini prinsipnya low cost high quality, terdengar 2 hal yang berlawanan namun bukan berarti tidak bisa ditemukan. Kualitas tetap menjadi hal utama, tetapi harus efektif dan efisien, oleh karena itu disebut low cost high quality, dan juga harus berkarakter.
“Inovasi itu untuk mengarah kesitu supaya low cost high quality dan social responsibility. Inovasi yang sudah diimplementasikan disini sangat banyak, seperti Si POETRI (Sistem Informasi Pendaftaran Online Tanpa Antri), Si Tole (Nutul Dewe), LASKAR (Layanan Penanganan jantung Koroner secara Terintegrasi), INSTAGRAM (Instalasi Gawat Darurat Modern), Public Safety Center, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Semua inovasi tersebut dilombakan. Namun menurut pengakuan dr. Supriyanto, Ia tidak menciptakan inovasi tersebut untuk dilombakan, tetapi untuk menjamin agar masyarakat terlayani dengan baik. Apalagi mayoritas pasien di RSUD dr. Iskak adalah peserta JKN-KIS. Tidak boleh ada pembedaan pelayanan kesehatan.
“Sekitar 85% pasien kami adalah peserta JKN-KIS. Perlakuan tidak berbeda, kan tidak boleh membedakan dalam melayani pasien. Standar pelayanan medis tidak boleh dibedakan berdasarkan sumber pembiayaan, dan dokter tidak perlu tau ini pasien yang membiayai siapa, dokter perlunya harus bekerja profesional dan mendapatkan haknya dengan layak,” jelasnya.
Ia berharap penyelenggaraan Program JKN-KIS bisa lebih baik, dan kepada masyarakat agar segera ikut bergabung memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dari Pemerintah ini.
“Harapan saya untuk semua masyarakat agar segera memanfaatkan fasilitas ini, fasilitas gotong royong. Karena saya rasa hanya ini satu-satunyanya kesempatan untuk masyarakat mendapatkan kepastian terhadap pelayanan kesehatan. Kalau sampai saat ini masih ada kekurangan disana sini mari kita pahami bersama bahwa itu proses menuju kearah yang lebih baik,” pungkasnya.(ar/ck)
Sumber: jawapos.com