Medan – Ketua Komisi II DPRD Medan, Bahrumsyah mengaku prihatin dengan kondisi RSUD dr Pirngadi Medan. Sebab, beberapa tahun terakhir ini kondisi keuangan rumah sakit milik Pemko Medan itu terus merugi karena daya huni pasien menurun.
“RS Pirngadi harus diselamatkan. Pemko harus punya komitmen perbaikan manajemen sebagai ikon rumah sakit dan pendidikan di kota Medan,” ujarnya, di Medan, Selasa (27/8).
Ketua DPD PAN Medan ini menyebut sebagai Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) type B milik Pemko Medan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya sangat anjlok. Pada Tahun 2018 misalnya hanya Rp100 miliar, padahal belanja Rp207 miliar.
Sama halnya dengan tahun sebelumnya tetap merosot. Dikatakan Bahrumsyah, beberapa bulan terakhir ini daya huni pasien di RS Pirngadi sangat sepi. Diperkirakan penghuni rawat inap hanya sekitar 40%.
Untuk itu, kata Bahrumsyah, Pemko Medan harus melakukan terobosan baru. Seperti perbaikan manajemen, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan pelayanan serta peningkatan kualitas tenaga medis.
“Pemko harus mampu menghilangkan imej RS Pirngadi yang selama ini dikenal buruk pelayanan. Maka perlu dilakukan perombakan dari semua sisi,” tegasnya.
Untuk mengimbangi persaingan beberapa rumah sakit swasta type B di Medan, RS Pirngadi perlu mendapat dukungan dari Pemko Medan.
“Kita mendorong penambahan anggaran pemeliharaan alat kesehatan di tahun 2020 yang semula Rp 500 juta menjadi Rp 3 Miliar. Begitu juga pengadaan obat Rp 6 Miliar menjadi Rp 40 Miliar. Kita mendukung dilakukan penambahan,” sebut Bahrumsyah.
Tidak kalah penting, upaya menambah kepercayaan pasien berobat ke RS Pirngadi harus dilakukan. Seperti sistem rujukan online secara berjenjang dari Puskesmas ke type C lalu ke type B tidak perlu diberlakukan. Pihak Puskesmas diharapkan dapat memberlakukan rujukan manual demi menyahuti kemampuan masyarakat tingkat bawah.
Sumber: gatra.com