Masa depan rumah sakit mendatang akan semakin kompetitif sebab kita sudah masuk dalam era digitalisasi yang ditandai dengan kehidupan masyarakat yang semakin mudah mengakses informasi dan pengetahuan. Perkembangan teknologi tidak dapat dimungkiri telah mengubah kehidupan umat manusia dari tiap zaman. Setiap hari kehidupan kita bersinggungan dengan teknologi, baik itu telepon genggam, media sosial atau bahkan peralatan rumah tangga. “Revolusi industri keempat jelas berbeda dengan revolusi lainnya, karena pada saat ini teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Akses informasi dan pengetahuan juga semakin besar kata Dr. Eng. Sandro Mihradi dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) beberapa waktu lalu, sehingga revolusi industri keempat dapat dirasakan melalui terobosan dan invasi digital teknologi seperti dalam bidan robotika, teknologi nano, komputasi kuantum, intelejensia buatan dan berbagai otomatisasi lainnya.
Pada era yang serba menuntut kemudahan, rumah sakit juga tak boleh tertinggal dalam mengikuti perkembangan. Dari administrasi yang serba manual dikembangkan menjadi serba otomatis. Inilah digitalisasi, menawarkan kemudahan untuk kemudahan pasien. Di Jawa Timur, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mendorong agar seluruh RS yang di Jawa Timur mengembangkan sistem digital dalam pelayanannya. Ini sangat diperlukan bagi RS saat ini. Dimana semua masyarakat sudah serba digital. Dengan adanya digitalisasi ini tentunya akan membuat pelayanan RS makin efisien.
Sebagai contoh pemanfaatan teknologi informasi di bidang manajemen kesehatan adalah dengan membangun sistem informasi rumah sakit (SIR). Salah satu manfaatnya untuk kepentingan pengolahan data pasien yang digunakan untuk kalangan medis rumah sakit seperti data penyakit, riwayat penyakit pasien hingga sistem pelaporan perkembangan pasien ketika sedang menjalani perawatan. Bahkan untuk kepentingan manajemen rumah sakit itu sendiri peran teknologi digital ini dapat juga dipergunakan untuk menentukan kebutuhan tenaga di ruang rawat, pengklasifikasian klinis pasien berbasis kebutuhan perawat.
Selain itu dapat pula membantu dalam penerapan rekam medis. Pengertian rekam medis berbasis komputer secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitalisasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dan lain – lain), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis, untuk membantu pengembangkan e-health program dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet.
Kemajuan teknologi ini juga dapat membantu mengatasi masalah langkanya tenaga ahli di daerah dengan menerapkan pengobatan jarak jauh, seperti: telemedicine, teleconsultation, dan teleradiology.Dimana untuk saat ini, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti institusi pendidikan, organisasi profesi, dan pelaku industri telah mengembangkan pengobatan jarak jauh. Telemedicine merupakan suatu layanan kesehatan antara dokter atau praktisi kesehatan dengan pasien jarak jauh guna mengirimkan data medik pasien menggunakan komunikasi audio visual mengunakan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada misalnya menggunakan internet, satelit dan lain sebagainya.
Tidak dapat kita hindari lagi bahwa saat ini rumah sakit harus bergerak cepat untuk menjadi salah satu pusat layanan kesehatan yang informatif dan tanggap pada situasi era digitilasasi 4.0 untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga menjadi pemenang dalam suasana yang kompetitif. (Sarwestu Widyawan)
Mhn infokan apabila ada update ttg Manajemen RS ke email saya.
Terimakasih