Bandung – Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, dr. Taat Tagore setuju dengan inisiasi Pemkot Bandung yang hendak menjadikan RSKIA di Bojongloa Kaler sebagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Pasalnya, kapasitas ruangan sebanyak itu terlalu banyak untuk sebatas menjadi RSKIA. Terlebih lagi, kebutuhan warga Kota Bandung untuk mendapatkan akses layanan kesehatan terpadu lebih tinggi.
“Memang desain awal kita inginnya jadi RSUD mengingat jumlah tempat tidurnya yang 500. Kalau hanya untuk ibu dan anak, saya kira kapasitasnya terlalu besar. Selain itu, kebutuhan dari masyarakat Kota Bandung, terutama untuk rumah sakit daerah memang ada. Bapak-bapaknya juga harus ditangani, bukan hanya ibu dan anak,” jelasnya di Kota Bandung, Kamis (8/8/2019).
Sebelumnya, Plh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengaku terkesan dengan RSKIA. Begitu melihat bangunan dan fasilitasnya, dia pun merencanakan menjadikan rumah sakit ini tak hanya mengurus ibu dan anak, melainkan juga jadi RSUD.
Taat Tagore juga siap jika kebijakan kepala daerah menginginkan fasilitas tersebut akan difungsikan menjadi RSUD. Segala persyaratan secara administratif akan ditempuh oleh Pemkot Bandung.
“Secara regulasi memang harus kita tempuh. Persyaratan nanti kita penuhi semua untuk menuju ke sana,” terangnya.
Rumah sakit tersebut ditargetkan akan selesai akhir tahun ini. Pemkot Bandung dalam waktu dekat akan melengkapi kebutuhan administratif dan manajerial. Secara bertahap, perekrutan pegawai untuk mengisi kebutuhan petugas kesehatan juga akan dilakukan agar pada awal tahun rumah sakit tersebut bisa beroperasi. (okky adiana)
Sumber: inilahkoran.com