“Kita menuju pada dunia dimana informasi berlimpah dan pasien bukan lagi penerima layanan pasif.”
Saat ini, value, patient outcomes, dan quality menjadi kunci sektor kesehatan. Kemajuan teknologi meningkatkan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik dan fokus pemerintah terhadap perbaikan ekonomi kesehatan berkontribusi terhadap transformasi digital di sektor kesehatan. Para pemangku kepentingan secara kontinu berinovasi untuk memberikan pelayanan yang lebih berfokus pada pasien, aman, dan efisien.
Beberapa tahun lalu, teknologi digital telah mengubah lanskap kesehatan menjadi lebih berfokus pada pasien dimana pemberi pelayanan fokus melibatkan pasien dan meningkatkan pengalaman pasien. Mengacu pada laporan Deloitte, pengeluaran kesehatan global diperkirakan mencapai U$D 10 trilyun pada 2022. Inovasi memiliki peran utama pada pasar kesehatan digital secara global. Digitalisasi menghasilkan penggunaan data pasien secara lebih baik sehingga pemberi layanan dapat memberikan layanan personal kepada pasien mereka. Melalui telemedicine, pelayanan kesehatan menjadi lebih dapat diakses oleh pasien terutama di daerah pelosok.
Para pemangku kepentingan di sektor kesehatan didorong untuk mengindentifikasi pergeseran dari “volume” ke “nilai”, melibatkan dan memperbaiki pengalaman pasien, meningkatkan akses, dan memperbaiki pelayanan. Saat ini informasi sangat berlimpah dan pasien bukan lagi penerima layanan pasif. Pasien menginginkan pengalaman layanan kesehatan yang lebih baik.
Teknologi dan inovasi meningkat penggunaannya sehingga membantu industri ini bergeser ke desentralisasi, demokratis dan cerdas untuk membantu pasien dan profesional di bidang kesehatan. Beberapa keuntungan menggunakan teknologi digital sebagai berikut :
- Komunikasi yang lancar, tanpa hambatan, dan transparan antara dokter dan pasien.
- Kapasitas untuk merespons kebijakan perubahan dan peraturan yang kompleks.
- Manajemen pelayanan kesehatan yang lebih proaktif.
- Meningkatkan efisiensi sistem dengan mereorganisasi pemberian layanan.
- Memperbaiki keefektifan klinis dan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk berfokus pada manajemen pelayanan kesehatan.
- Menggeser model tradisional yaitu mengobati menjadi mencegah.
- Memperluas akses kesehatan ke daerah terpencil dengan akses geografis yang terbatas.
- Memperbaiki koordinasi antar tim dengan memberikan informasi terkini kepada pemberi layanan.
- Tepat waktu, akurat, dan informasi diagnostik yang lebih baik berdasar data.
- Manajemen yang lebih baik pada pasien kronik dan perbaikan `harapan hidup.
Melalui rekam medik terkomputerisasi, ketersediaan hasil tes dapat diberikan secara instan, dan melalui big data, profesional medis dapat menyelaraskan antara pengetahuan dengan data agar dapat memberikan perawatan secara kontinu.
Menggunakan teknologi digital dapat membantu proses secara otomatis, seperti gambar pemindai pada layanan radiologi, penganalisa otomatis pada layanan laboratorium, robotik, dan sistem untuk tugas – tugas pelaporan, administrasi pasien, penagihan, manajemen persediaan, komunikasi, pelacakan dan pembayaran pasien, serta menginformasikan kepada semua personil informasi akurat, tepat waktu dan dapat dilakukan pada skala massal. Pemanfaatan sistem secara digital tersebut dapat mengurangi penundaan perawatan yang dapat berakibat negatif pada seluruh pelayanan.
Sumber : Digital Transformation of Healthcare, Benefiting Medical Profession, Asian Hospital and Healthcare Management, Issue 42, 2018.
Selain itu, dapat digunakan sebagai sistem untuk pendukung keputusan klinis yang mampu secara instan mengidentifikasi konflik antara hasil pemeriksaan klinis dengan pemberian obat terkait alergi, kontra indikasi, dosis yang salah, interaksi obat, maupun kondisi alergi yang terlewatkan. Angka morbiditas dan mortalitas dapat ditekan dengan mengurangi kesalahan dan kelalaian melalui sistem yang memberikan pelayanan secara utuh.
Penggunaan alat – alat diagnostik, radioterapi, robotik, telemedicine, dan sistem digital memungkinkan profesional medis memberikan pelayanan yang lebih baik. Hal tersebut berpengaruh pada berkurangnya lama perawatan pasien dan kunjungan rawat jalan. Morbiditas dan mortalitas disebabkan karena infeksi nosokomial selama kunjungan berobat atau perawatan inap. Dengan pasien dipulangkan dan dilanjutkan dengan konsultasi telemedicine, pasien akan lebih bahagia dapat berada di rumah bersama keluarga mereka. Profesional medis juga akan meningkat reputasinya karena kepuasan pasien yang dirawatnya.
Penggunaan sistem informasi dapat membantu transparansi pengambilan keputusan klinis dan tentunya dengan pengendalian akses yang aman, audit yang kuat, dan dasar hukum terkait privasi data. Pada ujungnya penggunaan layanan digital mengarah pada peningkatan pendapatan.
Transformasi digital telah meresap dalam kehidupan sehari – hari meskipun dalam sektor kesehatan belum semuanya terpapar. Namun dengan akses yang mudah, seorang pasien akan menuntut perawatan yang terbaik dan profesional medis harus memastikan bahwa ia mampu memberikan layanan tersebut. Perbaikan terus – menerus pada teknologi digital akan mendukung profesional medis memberikan pelayanan yang lebih baik.
Penulis: Elisabeth Listyani (PKMK UGM).
Sumber :
Asian Hospital and Healthcare Management, Issue 42, 2018.
Asian Hospital and Healthcare Management, Issue 44, 2019.