KLOJEN – Pemerintah Belgia akan memberikan soft loan untuk Universitas Brawijaya (UB) senilai Rp 500 miliar. Rencananya untuk pembelian alat-alat medis.
“Selain untuk RS UB juga buat RS Gigi dan Mulut (RSGM),” jelas Prof Dr Ir Moch Sasmito Djati MS, Wakil Rektor IV Universitas Brawijaya pada suryamalang.com, Minggu (19/5/2019).
Pinjaman dana ini nantinya akan dikembalikan oleh pemerintah.
Soft loan awalnya sudah ada di blue book Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Artinya, pemerintah mencarikan pemberi pinjaman dulu.
Jika sudah ada pemberi pinjaman, maka masuk di green book Bappenas. Dijelaskan, lama soft loan itu adalah enam tahun.
“Karena ini soft loan, maka kami juga sangat hati-hati. Kami akan selektif terhadap barang apa yang menjadi kebutuhan RSUB dan RSGM UB,” paparnya.
Dengan adanya kelengkapan medis buat untuk dua RS ini, diharap RSUB bisa meningkatkan kelas Rumah Sakitnya.
Saat ini kelas RS Universitas Brawijaya masih C. Diharapkan sampai akhir soft loan atau enam tahun mendatang bisa membuat RSUB naik kelas A.
RS UB tercatat membutuhkan alat USG, CT Scan dan MRI yang harganya mahal. Padahal kini RSUB juga jadi faskes BPJS.
Sementara itu tentang RSGM, sedang dinegokan ada di areal FKG UB di JL Veteran.
Sebab jika peralatan RSUB dipenuhi, maka tidak akan cukup jika digabung dengan RSGM.
Porsi soft loan untuk RSUB antara 40-60 persen. Sisanya RSGM sebab alat-alatnya juga mahal.
Dijelaskan, alat-alat medis nanti juga untuk pengembangan riset. Misalkan MRI juga bisa untuk menganalisa bahan aktif kimia.
Sumber: tribunnews.com