Persaingan merebut pasar era digital semakin ketat dan kompetitif, ceruk pasar yang ada semakin sempit karena munculnya banyak pemain baru di dalam industri kesehatan yang terus berkembang. Data nasional pertumbuhan RS publik selama 6 tahun terakhir tidak sepesat pertumbuhan RS privat. Rata – rata pertumbuhan RS publik sebesar 0.4%, karena adanya penurunan jumlah RS Swasta non profit, sedangkan RS privat sebesar 15.3%. Jumlah RS swasta dibandingkan RS pemerintah lebih banyak, dengan rata – rata pertumbuhan sebesar 7%. Sedangkan pertumbuhan RS pemerintah hanya sebesar 3% (Laksono Trisnantoro, Elizabeth Listyani, sumber : http://sirs.yankes.kemkes.go.id/rsonline/report/ April 2018).
Kita tahu bahwa didirikannya ruma hsakit memiliki fungsi dan aspek sosial dengan tujuan memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat sesuai kaidah medis untuk meningkatkan derajat kesehatan, di sisi lain saat ini pelayanan kesehatan sudah masuk dalam sistem industri kesehatan yang menjanjikan peluang cukup menggiurkan. Jumlah penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai angka 264 juta – an, yang artinya, ini merupakan peluang untuk digarap dengan serius oleh para pelaku bisnis. Hal ini dibuktikan semakin banyak rumah sakit yang bermunculan, hanya ironisnya masih ditemukan masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri daripada berobat di Indonesia dengan alasan ingin mendapatkan layanan yang berkualitas yang didukung dengan peralatan modern.
Dunia saat ini sedang memasuki era baru yaitu revolusi industri 4.0 yang membuka berjuta peluang sekaligus banyak tantangan yang harus dihadapi, sehingga suka atau tidak indonesia akan masuk di dalam pusarannya dan pasti akan membawa banyak perubahan dengan segala konsekuensinya. Namun ada pula risiko yang mungkin muncul, misalnya berkurangnya sumber daya manusia karena digantikan oleh mesin atau robot.
Seiring dengan berkembangnya internet dan teknologi yang menyertainya, maka transformasi informasi menjadi semakin mudah dilakukan. Salah satunya masyarakat semakin mudah untuk mengakses layanan kesehatan yang tersedia di rumah sakit untuk dijadikan dasar mencari dan menentukan pilihan rumah sakit mana yang dapat memenuhi keinginannya untuk berobat. Seperti kita ketahui bahwa masyarakat sudah melek akan manfaat internet sebagai sarana pendukung untuk memperoleh informasi. Hal ini dibuktikan dengan hasil studi Polling Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh 10,12 persen, dari total populasi sebanyak 264 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet (kompas.com). Sedangkan rumah sakit menyediakan informasi informasi yang dimiliki dan ditawarkan kepada pengguna melalui internet yang sering dikatakan sebagai pemasaran online untuk mempromosikan layanan dan tentubisnis rumah sakit agar semakin dikenal masyarakat luas yang tentunya selanjutnya diharapakan rumah sakit menjadi terkenal dan dapat memenangi persaingan khususnya di dunia maya.
Berbicara tentang strategi pemasaran online untuk rumah sakit, tak semudah mempromosikan bisnis lainnya. Mengapa? Karena dalam usaha industri rumah sakit, kita menemukan adanya transaksi yang beragam dan adanya kejadian yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan esensi bisnis industri rumah sakit merupakan bisnis kepercayaan yang di dalamnya terdapat 3 hal, yang saling terkait yaitu produk pelayanan yang disediakan, pelayanan atau service yang diberikan dan kepentingan kepuasan dari pengguna jasa itu sendiri. Pada proses layanan yang diberikan rumah sakit, hal yang sangat menonjol adalah kepuasan, sebab sebaik apapun dokter memberikan pelayanan namun jika pasien tidak puas, maka akan sulit bagi sebuah rumah sakit untuk menegakkan konsep “Hospital Branding”. Padahal branding sangat penting dan akan menentukan untuk dapat diminati atau tidaknya sebuah rumah sakit oleh masyarakat luas.
Kemudian juga hospital branding tidak hanya sekedar membesarkan “nama rumah sakit” atau “nama dokter”, sehingga akan memunculkan dampak terjadinya ikatan emosional pasien terhadap produk layanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit tersebut, sehingga bisa menciptakan loyalitas pasien terhadap produk kesehatan yang ditawarkan oleh rumah sakit tersebut.
Strategi pemasaran online yang akan dipilih oleh rumah sakit merupakan bentuk iklan yang tidak saja promotif namun juga mengandung unsur unsur yang menarik, akurat dan benar yang mana akan mampu menaikkan pamor dalam menciptakan ‘positive images branding’ dan juga mendatangkan calon pasien (konsumen).
Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran rumah sakit berbasis internet, langkah awalnya adalah rumah sakit terlebih dahulu menentukan pasar yang akan dibidik dengan melihat kondisi yang ada melalui tahapan segmenting, positioning dan targeting. Apakah sasaran yang dipilih pengguna kalangan tertentu ataukah menyasar ke semua kalangan, karena ini akan sangat berpengaruh pada konsep penyusunan materi media promosi on linenya.
Adapun langkah keduanya adalah dengan membuat website/blog rumah sakit yang digunakan sebagai window (jendela) informasi yang mudah diakses masyarakat luas untuk mendapatkan informasi, dengan memberikan tampilan menarik pada website/blog yang kekinian misalkan menggunakan teknologi IT yang terkini sehingga fitur – fitur layanan mudah diakses, menggunakan warna – warna yang menarik hingga penggunaan model (talent) yang akan ditampilkan untuk menaikkan branding rumah sakit, karena itu jangan ragu untuk membuat tampilan website/blog semenarik mungkin sehingga dapat menaikkan branding rumah sakit dengan sendirinya melalui media online sebagai salah satu strategi pemasaran online yang efektif dan efisien.
Langkah ketiga, memanfaatkan media promosi melalui media sosial atau medsos yang marak di masyarakat seperti facebook, twiter, instagram, whatsapp, line, telegram. Medsos ini menjadi pilihan karena digunakan masyarakat (mudah, murah, gratis) Seperti kita ketahui juga ternyata medsos ini sudah semakin banyak digunakan sebagai alternatif dan pilihan untuk promosi daripada produk – produk para pelaku bisnis karena mudah diakses secara luas, murah dan efektif. Bahkan jika dirasa promosi melalui media online kurang greget dan masih kurang efektif, strategi pemasaran online dapat menggunakan media sosial ini dengan dengan iklan berbayar, yang tentunya akan memerlukan modal lebih banyak sedikit namun dampaknya akan lebih mendatangkan efek positif.
Langkah keempatnya, untuk membuat produk promosi yang menarik sebaiknya perlu melibatkan pihak ketiga didalam menyusun dan menetukan ceruk pasar berbasis internet agar tepat sasaran produktif dan efektif untuk mempromosikan produk rumah sakit sehingga angka kunjungan (traffic) di website/blog terus meningkat. Guna memaksimalkan kinerja webiste/blog yang dimiliki perlu dilakukan pemilihan kata kunci pada mesin pencari google yang mudah diiingatkan yang ada kaitannya dengan pelayanan atau produk rumah sakit agar mudah diketemukan (Sarwestu W).