Gizi merupakan aspekyang penting untuk diperhatikan. Kurang baiknya gizi yang didapatkan oleh tiap orang akan berpengaruh terhadap perkembangan tubuhnya. Asupan gizi yang kurang baik tidak hanya berpengaruh terhadap bentuk fisik seseorang namun juga pada rendahnya tingkat kecerdasan otak yang tentunya akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia, salah satunya stunting. Stunting menjadi perhatian pemerintah dalam hal ini adalah kementerian kesehatan. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya (depkes.go.id). Gizi merupakan pondasi yang sangat penting dan memiliki peran besar dalam bebagai aspek yang pada akhirnya memberikan kontribusi terhadap pembangunan suatu bangsa, diantaranya:
- Investasi gizi pada remaja perempuan dapat meningkatkan statusnya kelak saat menjadi ibu dan bermanfaat bagi keluarga kecilnya sebagai cikal bakal “pencetakan” sumber daya manusia;
- Perhatian khusus pada gizi berdampak langsung pada keuntungan di bidang pertanian dengan peningkatan produksi untuk penyediaan kebutuhan pangan bagi masyarakat, dan menjaga keseimbangan lingkungan dengan mempertahankan makan berbasis pangan lokal;
- Perbaikan gizi merupakan langkah awal dalam pengembangan SDM dan penurunan kemiskinan;
- Gizi yang cukup dapat memperbaiki kondisi pasca konflik;
- Program perbaikan gizi merupakan sebuah proses partisipasi yang mengedepankan HAM; dan
- Gizi yang cukup meningkatkan imunitas dan berperan pada pencegahan penyakit tidak menular (PTM) (go.id).
Pemerintah berfokus pada perbaikan gizi agar anak-anak Indonesia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik menjadi sumber daya yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia ditentukan mulai dari lahir dengan asupan gizi yang cukup. Adanya sumber daya yang berkualitas berpengaruh terhadap kemajuan bangsa Indonesia.