Reportase
Webinar WORKSHOP PENULISAN SKENARIO – Sesi 1
3 September 2018
Tantangan pendanaan RS di Indonesia akhir-akhir ini adalah karena sebagian besar RS bergantung pada BPJS, sedangkan BPJS memiliki kendala cash flow. Tantangan lain ada di sisi supply (jumlah dokter spesialis yang masih kurang dan penyebarannya yang tidak merata) serta isu-isu spesifik misalnya bentuk kelembagaan RS daerah. Atau mengapa di wilayah timur Indonesia seorang Dokter Layanan Primer (DLP) tidak diberikan skill dan kewenangan untuk melakukan sectio caesaria, padahal di daerah tersebut tidak ada dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dan untuk menjangkau layanan tersebut di RS Rujukan jaraknya sangat jauh. Daerah tersebut tidak akan dapat mengklaim pelayanan SC karena tenaga yang ada disana tidak memiliki skill dan kewenangan, padahal kasusnya banyak. Hal ini disampaikan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD selaku narasumber utama workshop ini.
Masa depan tidak akan linier, ada banyak ketidakpastian, sedangkan gambaran masa lalu tidak bisa memberikan gambaran mengenai apa yang akan terjadi di masa depan. Hal ini menimbulkan banyak ketidakpastian bagi RS. Untuk itu perlu berpikir dan bertindak berbasis skenario. Yang menggunakan yaitu manajer RS dan para pengurus asosiasi dan perhimpunan RS, dimana skenario ini dapat digunakan oleh asosiasi dan perhimpunan RS sebagai dasar melakukan lobbying kepada regulator.
Dalam konteks BPJS, masa depan kurang cerah karena banyak defisit. Banyak tempat ibadah yang megah namun rumah sakit publik dalam kondisi buruk. Banyak sumbangan/donasi untuk tempat ibadah, namun tidak ada yang menyumbang untuk rumah sakit publik.
Dalam workshop yang akan dilaksanakan dalam enam kali pertemuan jarak jauh via webinar ini peserta akan didorong untuk bekerja dalam kelompok (asosiasi, perhimpunan, maupun tim RS), untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap masa depan rumah sakit. Dengan dukungan data yang dimiliki, kelompok-kelompok peserta akan dipandu untuk dapat melakukan analisid dan akhirnya menghasilkan berbagai kemungkinan skenario. Salah satu scenario menarik yang bisa muncul adalah bagaimana menarik dana dari luar negeri dan bagaimana menggali dana-dana kemanusiaan dari berbagai kelompok masyarakat yang selama ini yang belum menganggap donasi untuk pengembangan rumah sakit publik sebagai salah satu cara beramal.
Peserta yang mengikuti workshop ini berasal dari perwakilan asosiasi RS, perhimpunan RS di daerah, maupun individu.individu RS yang ingin mengembangkan skill menulis scenario dan menjadikannya basis untuk pengembangkan RS selanjutnya. Peserta membentuk kelompok yang diikuti oleh anggota senior maupun yunior, dimana tiap kelompok akan menggali dan mendeskripsikan situasi lingkungannya masing-masing. Setiap kelompok – asosiasi, perhimpunan, rumah sakit keagamaan, rumah sakit pendidikan dan sebagainya – akan memiliki scenario yang berbeda-beda dan ini digunakan untuk melakukan forecasting.
Workshop ini terselenggara atas kerjasama lembaga Litbang PERSI, Kompartemen Jaminan Kesehatan PERSI, Institut Manajemen RS PERSI, Pusat Data PERSI dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM sebagai co-host. Pertemuan selanjutnya akan berlangsung pada Kamis, 6 September 2018. Puncak dari kegiatan ini adalah berupa hasil analisis berbagai skenario yang akan disajikan pada Musyawarah Nasional PERSI, Seminar dan Hospital Expo yang akan berlangsung pada medio Oktober mendatang. (pea)