Reportase
Webinar Smart Hospital:
Bridging System: Tantangan Dan Hambatan Penerapan Smart Hospital
Ruang Laboratorium Leadeship PKMK FKKMK UGM, 6 Juli 2018
Webinar smart hospital series kali ini membahas bridging system dalam dunia rumah sakit. Topik tersebut dibahas oleh dua pembicara yaitu Pengelola Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Sugiharto, SKM., MPH, serta Kepala Instalasi Teknologi Informasi RSUP Sardjito, Sjamsul Arifin, S.Hut dengan moderator Anis Fuad, S.Ked., DEA.
Pembicara pertama yaitu Sugiharto memaparkan integrasi SIRS dengan berbagai sistem, khususnya yang ada di DIY. Belum banyak sistem yang terintegrasi dengan dinas kesehatan. Sehingga untuk saat ini dinas Kesehatan dalam halnya sistem informasi dan komunikasi lebih pada monitoring dan evaluasi. Seperti untuk rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS sejak 2017 hingga 2018 saat ini berkurang. Pada 2017 berjumlah 57 sedangkan tahun 2018 berjumlah 56. Kemungkinan berkurangnya RS karena terjadi kecurangan (fraud), sehingga BPJS memutuskan kerjasamanya.
Sampai saat ini, rumah sakit mengirimkan laporan langsung ke Ditjen Yankes tanpa memberikan tembusan ke Dinkes Provinsi DIY. Hal itu mengakibatkan dinkes provinsi DIY tidak memiliki data yang lengkap. Namun ada beberapa rumah sakit yang mengirimkan laporan via email dan berupa hardcopy ke Dinkes Provinsi DIY. Akan tetapi, Dinkes Provinsi DIY masih memiliki kendala untuk melakukan integrasi, seperti mekanisme pelaporan SIRS yang tidak berjenjang dan keterbatasan sumber daya untuk melakukan integrasi khususnya sumber daya manusia.
Setelah Sugiharto, pembahasan dilanjutkan oleh Sjamsul. Pembahasan yang disampaikan adalah mengenai integritas data laporan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Untuk melakukan integrasi tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan terlebih dahulu. Hal yang pertama adalah kesepakatan/MOU mengenai pertukaran data antar instansi. Selanjutnya mempelajari petunjuk teknis seperti metode bridging, konten yang dipertukarkan, format data, serta keamanan data. Kemudian mempersiapkan software, hardware, serta akses internet yang akan digunakan. Langkah terakhir yaitu mapping data master dan referensi antar sistem.
Rumah sakit dapat melakukan bridging dengan beberapa sistem di luar rumah sakit. Sistem tersebut seperti dengan BPJS Kesehatan, E-klaim, SIRANAP, SPGDT DIY, serta SISRUTE. Namun untuk melakukan bridging system tersebut terdapat beberapa tantangan dan hambatan. Tantangan tersebut adalah:
- Kendala teknis di penyedia bridging dapat mengganggu pelayanan rumah sakit, solusinya adalah melakukan standarisasi kelayakan sistem yang digunakan;
- Updating sistem yang terjadi sewaktu-waktu tanpa adanya konfirmasi dari penyedia, solusinya adalah proses update dilakukan sesuai jadwal yang disepakati bersama;
- Banyaknya sistem pelaporan rumah sakit yang idealnya bisa dilakukan bridging dengan SIMRS, solusinya yaitu perlu dilakukan pengembangan bridging system pada setiap sistem pelaporan;
- Metode bridging yang berbeda-beda, solusinya dengan melakukan standarisasi metode.
Untuk hambatan yang dialami rumah sakit dalam pelaksanaan bridging system adalah:
- Sistem/aplikasi milik rumah sakit belum memenuhi standar data yang dibutuhkan, solusinya rumah sakit perlu melakukan pengembangan sistem untuk melengkapi data yang dibutuhkan;
- Terjadi duplikasi kebutuhan data antar sistem, misalnya ketersediaan tempat tidur di SPGDT, Siranap, Aplicare, dan lain-lain. Solusinya adalah melakukan koordinasi antar institusi terkait;
- Belum adanya standar kodifikasi untuk master data dan referensi, solusinya perlu menyusun standar kodifikasi;
- Belum semua rumah sakit mampu menyediakan akses internet/VPN 24 jam, solusinya yaitu membangun infrastruktur di daerah yang membutuhkan;
- Masih ada rumah sakit yang belum memiliki sumber daya tenaga IT yang mampu melaksanakan bridging, solusinya dengan melakukan pemerataan pendidikan bagi tenaga IT;
- Sistem bridging tidak optimal, solusinya dengan melakukan optimalisasi sistem
Reporter: Miftakhul Fauzi (PKMK UGM)
Materi:
Integrasi SIRS dengan sistem lain (BPJS KES, Kemenkes, Dinkes)
Integrasi data laporan pelayanan kesehatan di RS dan layanan primer